Page 95 - E-Modul Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan&Teknik Pengukuran Tanah_dheaamalia_rev1
P. 95
Sedangkan terdapat bebeberapa jenis-jenis las, antara lain sebagai berikut:
1) Las Tumpul
Las tumpul digunakan untuk menyambung struktut baja yang bertemu sebidang, sehingga
berfungsi untuk menyalurkan beban batang baja yang disambungnya. Dengan demikian, las
tumpul harus memiliki kekuatan yang sama seperti kekuatan batang baja yang disambung.
2) Las Sudut
Las sudut merupakan jenis sambungan las yang banyak digunakan karena bersifat ekonomis
dan mudah dibuat. Las sudut hanya memerlukan sedikit presisi ketimbang las tumpul karena
dalam pemasangannya potongannya saling menumpang. Las sudut cocok diterapkan pada
pengelasan di lapangan dan untuk menyesuaikan kembali sambungan difabrikasi dengan
toleransi tertentu yang tidak dikehendaki.
3) Las Baji dan Pasak
Las baji dan pasak dapat digunakan secara terpisah atau bersama-sama dengan las sudut.
Keuntungan menggunakan las baji dan pasak yaitu dapat menyalurkan gaya geser pada
sambungan lewatan jika ukuran sambungan tidak memungkinkan untuk las sudut atau las sisi
lainnya. Las baji dan pasak juga dapat mencegah tekukan pada bagian yang saling
menumpang.
3. Proses Penyambungan
Proses penyambungan struktur baja dapat dilakukan dengan menggunakan baut atau dengan
pengelasan. Syarat penyambungan struktur baja dengan baut mutu tinggi harus dapat
memberikan gaya tarik yang memadai agar tidak menimbulkan deformasi permanen atau
kehancuran baut.
a. Penyambungan dengan Baut Mutu Tinggi
Teknik penyambungan baut yang sering digunakan terdiri atas teknik kunci yang dikalibrasi,
teknik putaran mur, dan teknik indikator tarikan langsung.
1) Teknik Kunci yang Dikalibrasi
Teknik kunci yang dikalibrasi menggunakan kunci punter manual (kunci Inggris) atau kunci
otomatis yang diatur agar berhenti pada puntiran yang ditetapkan. Putaran baut dengan
teknik ini minimal membutuhkan 2 ¼ putaran dari titik erat agar dapat mematahkan baut.
2) Teknik Putaran Mur
Teknik putaran mur merupakan teknik yang sering digunakan karena termasuk teknik
termurah dan lebih handal. Pada teknik ini, baut ditarik secara bertahap dengan kelipatan
1/8 putaran, baut biasanya akan patah setelah empat putaran dari titik erat.
89