Page 90 - E-Modul Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan&Teknik Pengukuran Tanah_dheaamalia_rev1
P. 90
4. Pengecoran Beton
Proses pengecoran beton dapat dilakukan setelah adukan siap. Pelaksanaan pengecoran
beton dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Adukan beton harus dapat mengisi semua
ruangan cetakan dengan padat dan dapat
membungkus tulangan.
2) Supaya hasil pengecoran beton padat dan
tidak keropos,, adukan beton ditusuk-
tusuk dengan sepotong kayu, bambu atau
besi dan bagian cetakan dipukul-pukul
Gambar 4.9 Pengecoran Beton
dengan palu yang terbuat dari kayu selama (sumber: jagobangunan.com)
proses pengecoran berlangsung.
3) Guna membuat hasil pengecoran beton betul-betul padat, sebaiknya menggunakan alat
penggetar (vibrator). Pemakaian alat penggetar tersebut harus dilakukan dengan hati-hati
agar tidak mengenai baja tulangan yang dapat mengubah kedudukan tulangan.
4) Pengecoran harus dilakukan secara kontinu sampai selesai. Bila hal tersebut tidak
memungkinkan, pengecoran dapat dihentikan pada tempat-tempat tertentu yang tidak
membahayakan.
5. Perawatan Beton dan Pembongkaran Papan Acuan
Selama 24 jam sesudah selesai dicor, beton
harus dilindungi terhadap pengaruh hujan
lebat, air mengalir, getaran. Selama dua minggu
setelah dicor harus dilindungi terhadap panas
matahari. Cara perlindungannya adalah dengan
menutup permukaan beton menggunakan pasir
basah, menutup dengan karung-karung basah,
Gambar 4.10 Perawatan Beton
atau menyirami dengan air. (sumber: itneutron.net)
Setelah beton benar-benar kering dan konstruksinya cukup kuat, maka dapat dilakukan
pembongkaran papan acuan dan tiang perancah. Pembongkaran papan acuan dan tiang
perancah biasanya dilakukan di minggu keempat atau beton sudah berumur 28 hari. Jika
terdapat bagian-bagian konstruksi yang keropos harus segera diperbaiki dengan melakukan
penambalan.
84