Page 87 - E-Modul Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan&Teknik Pengukuran Tanah_dheaamalia_rev1
P. 87

ujung baja tulangan diberi kait (bengkokan) yang bentuknya dapat bulat, serong, atau siku-siku.

                     Bentuk kait pada tulangan balok, kolom, dan sengkang harus berbentuk bulat atau serong,
                     sedang bentuk kait pada tulangan pelat boleh berbentuk siku- siku.

                     Proses pembengkokan baja tulangan tersebut harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
                       1)  Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-cara yang merusak

                           tulangan.
                       2)  Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh

                           dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya.
                       3)  Batang  tulangan  yang  tertanam  sebagian  di  dalam beton  tidak  boleh  dibengkok  atau

                           diluruskan  di  lapangan,  kecuali  apabila  ditentukan  di  dalam  gambar  rencana  atau
                           disetujui oleh perencana.

                       4)  Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin,

                           kecuali pemanasan diijinkan oleh perencana.
                       5)  Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali diijinkan oleh perencana.
                       6)  Batang  tulangan  yang  dibengkok  dengan  pemanasan  tidak  boleh  didinginkan  dengan

                           jalan disiram air.

                       7)  Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai dengan gambar kerja.

                    b.  Merangkai Baja Tulangan
                        Setelah  baja  tulangan  selesai  dibengkokkan,  langkah  selanjutnya  adalah  merangkai  baja

                     tulangan tersebut. Tulangan dirangkai sesuai dengan gambar kerja, yaitu tulangan untuk sloof,
                     kolom, ring balok, maupun pelat lantai. Pemasangan tulangan terdiri dari pemasangan tulangan

                     longitudinal (memanjang) dan pemasangan tulangan geser.
                        Tulangan  longitudinal  (memanjang)  dipasang  pada  serat-serat  beton  yang  mengalami

                     tegangan tarik. Keadaan ini terjadi terutama pada daerah yang menahan momen lentur besar
                     (umumnya  di  daerah  lapangan/tengah  bentang,  atau  di  atas  tumpuan),  sehingga  sering

                     mengakibatkan terjadinya retakan beton akibat tegangan lentur tersebut. Tulangan longitudinal

                     ini dipasang searah sumbu batang. Berikut ini diberikan beberapa contoh pemasangan tulangan
                     memanjang pada balok maupun pelat.









                                     Gambar 4.4 Pemasangan tulangan memanjang pada balok
                                                   (sumber: dokumen.tips)


                                                           81
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92