Page 85 - E-Modul Dasar-Dasar Konstruksi Bangunan&Teknik Pengukuran Tanah_dheaamalia_rev1
P. 85
A. Pekerjaan Konstruksi Beton
Pembangunan dibidang struktur dewasa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Baik
pada pembangunan perumahan, gedung-gedung, jembatan, bendungan, jalan raya, pelabuhan,
bandara dan sebagainya. Beton merupakan salah satu pilihan sebagai bahan struktur dalam
konstruksi bangunan selain kayu dan logam.
Beton diminati karena banyak memilikin kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bahan
lainnya. Beberapa diantaranya adalah harganya relatif murah, mempunyai kekuatan tekan yang
besar, tahan lama, tahan terhadap api, bahan baku mudah didapat. Berikut pelaksaan konstruksi
beton agar dapat memenuhi standar kualitas yang baik.
1. Bekisting dan Tiang Perancah
Penggunaan sebuah bekisting, tidak terlepas dari upaya penyelesaian pekerjaan beton atau
beton bertulang, guna memperoleh bentuk permukaan beton sesuai yang ditentukan.
Sedangkan tiang perancah adalah konstruksi yang dapat mendukung terlaksananya proses
bekisting ataupun menahan beban bekisting tersebut dan beban kerja.
Baik bekisting maupun tiang perancah dapat dibuat dari material kayu atau bambu, khusus
bekisting dibuat dari papan kayu. Namun dalam proyek-proyek konstruki skala besar, tiang
perancah biasanya menggunakan bahan besi berupa scaffolding yang siap rakit.
(a) (b)
Gambar 4.2 (a) Bekisting Sloof (b) Pemasangan Scaffolding
(sumber: safetysign.co.id)
Papan kayu yang digunakan untuk acuan (bekisting) biasanya diambil dari bahan yang murah
dan mudah dikerjakan. Selain itu, papan acuan juga dapat digunakan untuk bekisting beton yang
tidak memerlukan finishing plesteran, karena permukaan material tersebut sudah licin. Berbeda
dengan papan acuan dari papan kayu yang relatif kasar, bekisting dari papan kayu boleh
digunakan pada permukaan beton yang akan diberi finishing dengan plesteran. Dan jika
bekisting menggunakan papan kayu, maka harus dipilih kayu yang kering karena kayu yang
basah mudah melengkung dan pecah.
79