Page 35 - DASAR-DASAR KEFARMASIAN FIX-converted
P. 35

Rangkuman

                        Proses perjalanan obat untuk mencapai target site, sampai menghasilkan
                   efek terapeutik membutuhkan proses yang cukup panjang. Selain fakator zat
                   aktif, sekumpulan faktor-faktor formulasi obat sangat berpengaruh terhadap
                   efek terapeutik / efek farmakologis yang ditimbulkan, hal ini dipelajari dalam
                   bidang ilmu biofarmasi.

                        Sebelum menimbulkan efek farmakologis, obat juga melalui fase-fase
                   dalam perjalanannya di dalam tubuh. Fase-fase tersebut meliputi pelepasan
                   zat aktif dari bentuk sediaannya (fase farmasetik), proses absorbsi, distribusi,
                   metabolism dan ekskresi (fase farmakokinetik) dan fase farmakodinamik, yaitu
                   obat berikatan dengan reseptor dan menimbulkan efekfarmakologis.

                        Proses perjalanan obat dalam tubuh (nasib obat) meliputi absorbsi,
                   distribusi, metabolism dan ekskresi. Proses absorbs obat dapat terjadi di
                   semua tempat pemberian obat. Berbagai macam factor seperti kelarutan obat
                   , sirkulasi pada letak absorbs sangat mempengaruhi kecepatan absorbsi obat.
                   Distribusi obat terjadi segera setelah proses absorbsi. Distribusi akan terjadi
                   pada  organ  yang  perfusinya lebih cepat.  Metabolisme adalah  proses  yang
                   sangat penting dalam mengubah molekul obat menjadi hasil metabolisme
                   (metabolit) obat. Sebagian besar proses metabolism ini terjadi di organ hati
                   oleh enzim retikuloendotelial. Perubahan meolekul obat yang terjadi dapat
                   berupa:  bioinaktivasi,  detoksifikasi,  atau  perubahan  kepolaran.  Ekskresi
                   merupakan proses yang sangat penting untuk eliminasi (pengeluaran)  obat
                   dan metabolitnya dalam tubuh. Ginjal melalui urin, merupakan organ yang
                   sangat penting dalam pengeluaran metabolit obat dalam tubuh.

                        Efek terapeutik / efek farmakologis obat dapat terjadi melalui dua
                   mekanisme yaitu melalui perantara reseptor dan tanpa perantara reseptor.
                   Teori yang mendasari efek obat melalui perantara reseptor adalah teori
                   pendudukan reseptor, di mana obat dapat menimbulkan efek setelah terjadi
                   kompleks antara reseptor yang sesuai dengan obat. Mekanisme kerja obat yang
                   lain tanpa perantara reseptor dapat terjadi secara fisika, kimia, metabolism
                   dan antagonis saingan / kompetitif.
   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40