Page 32 - DASAR-DASAR KEFARMASIAN FIX-converted
P. 32

i.   Waktu minum obat

                    Bagi kebanyakan obat waktu di telannya tidak begitu penting, yaitu sebelum
               atau sesudah makan. Tetapi ada pula obat dengan sifat atau maksud pengobatan
               khusus guna menghasilkan efek maksimal atau menghindarkan efek samping
               tertentu.

                    Sebenarnya absorpsi obat dari lambung yang kosong berlangsung paling
               cepat karena tidak dihalangi oleh isi usus, contoh :

                1.   Obat-obat yang diminum sebelum makan (a.c = ante coenam)
                     Diharapkan memberikan efek yang cepat sebaiknya ditelan sebelum makan,
                     misalnya analgetik (kecuali asetosal dan NSAID = Non Steroid Anti Inflamation
                     Drugs). Obat yang sebaiknya diberikan pada lambung kosong yakni 1 jam
                     sebelum atau 2 jam setelah makan adalah Penisilin, Sefalosporin, Eritromysin,
                     Rovamysin, Linkomisin, dan Klindamisin, Rifampisin dan Tetrasiklin.
                2.   Obat diminum sesudah makan (p.c = post coenam) dan saat makan (d.c =
                     durante coenam)
                     Obat yang bersifat merangsang mukosa lambung harus digunakan pada
                     waktu atau setelah makan, meskipun absorpsinya menjadi terhambat,
                     misalnya kortikosteroid dan obat-obat reumatik, antidiabetik oral, garam-
                     garam besi dan sebagainya.

               j.   Indeks Terapi

                    Hampir semua obat pada dosis yang cukup besar menimbulkan efek toksik dan
               pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian (Toxic Dose = TD, Letal Dose = LD, dan
               dosis terapeutik atau Effective Dose = ED ).

                    Untuk menilai keamanan dan efek suatu obat, dilakukan dengan menggunakan
               binatang-binatang  percobaan  dengan  menentukan  ED    50   yaitu  dosis  yang
               menghasilkan efek pada 50% dari jumlah binatang percobaan dan LD yaitu dosis
                                                                               50
               yang mematikan 50% binatang percobaan. Perbandingan antara kedua dosis ini
               dinamakan Indeks terapi. Semakin besar indeks ini semakin aman penggunaan obat
               tersebut. Luas terapi adalah jarak antara LD dan ED , juga disebut jarak keamanan
                                                               50
                                                       50
               atau Safety margin. Obat dengan luas terapi kecil, yaitu dengan selisih kecil antara
               dosis terapi dan dosis toksisnya, mudah sekali menimbulkan keracunan bila dosis
               normalnya dilampaui, misalnya antikoagulansia kumarin, fenitoin, teofilin, litium
               karbonat dan tolbutamida.


               k.   Kombinasi obat
                    Dua  obat  yang  digunakan  pada  waktu  yang  bersamaan  dapat  saling
               mempengaruhi kerjanya masing-masing, yaitu :
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37