Page 31 - DASAR-DASAR KEFARMASIAN FIX-converted
P. 31

g.  Habituasi (kebiasaan) dan adiksi

                   Habituasi adalah kebiasaan dalam mengkomsumsi suatu obat. Habituasi dapat
              terjadi melalui beberapa cara yaitu dengan:
               1.   Induksi enzim

                    Misalnya barbital dan fenilbutazon, menstimulasi terbentuknya enzim yang
                    menguraikan obat-obat tersebut.

               2.   Reseptor sekunder yang dibentuk ekstra oleh obat-obat tertentu
                    Misalnya morfin sehingga jumlah molekul obat yang dapat menduduki
                    reseptornya akan berkurang.
               3.   Penghambatan absorpsi setelah pemberian oral, misalnya habituasi bagi
                    preparat arsen.
                   Dengan meningkatkan dosis obat terus menerus pasien dapat menderita
              keracunan, karena efek sampingnya menjadi lebih kuat pula. Habituasi dapat diatasi
              dengan menghentikan pemberian obat dan pada umumnya tidak menimbulkan
              gejala-gejala penghentian (abstinensi) seperti halnya pada adiksi.
                   Adiksi atau ketagihan berbeda dengan habituasi dalam dua hal yakni :

               1.   Adanya ketergantungan jasmaniah dan rohaniah dan bila pengobatan
                    dihentikan.

               2.   Penghentian penggunaan obat adiktif menimbulkan efek hebat secara fisik
                    dan mental, yang dinamakan gejala abstinensi.


              h.  Dosis
                   Dosis yang diberikan pada pasien untuk menghasilkan efek yang diinginkan
              tergantung dari banyak faktor antara lain: usia, berat badan, berat ringannya
              penyakit dan sebagainya. Takaran pemakaian suatu obat umumnya tercantum
              dalam setiap Farmakope. Sebenarnya yang umum dipakai sekarang adalah dosis
              pemakaian (usual doses) atau dosis lazim.
                   Anak-anak kecil terutama bayi yang baru lahir., menunjukkan kepekaan yang
              lebih besar terhadap obat, karena fungsi hati, ginjal serta enzim-enzimnya belum
              lengkap perkembangannya. Demikian juga untuk orang tua diatas usia 65 tahun.
                   Perkiraan kebutuhan dosis untuk lansia:
                      65 – 74 tahun : dosis biasa - 10%

                      75 – 84 tahun : dosis biasa – 20%
                      85 tahun dan lebih : dosis biasa - 30%
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36