Page 27 - DASAR-DASAR KEFARMASIAN FIX-converted
P. 27
Gambar 1.8. Ikatan (kompleks) antara obat dan reseptor yang digambarkan seperti gembok dan
anak kunci
Beberapa mekanisme kerja obat tanpa melibatkan reseptor dapat digolongkan
sebagai berikut:
1. Secara fisika
• Massa fisis, contohnya laktulosa dan biji psyllium akan mengadsorpsi
air jika diberikan secara peroral sehingga volume akan mengembang
dan memicu peristaltik (laksativa/purgativa).
• Osmosis, contohnya adalah laksansia osmotis (natrium sulfat dan
magnesium sulfat), lambat sekali diabsorbsi usus dan secara osmosis
menarik air ke dalam usus sehingga volume usus bertambah dan
memicu peristaltik usus untuk mengeluarkan isinya. Contoh obat
lain yang juga bekerja dengan cara osmosis adalah diuretik osmosis
seperti sorbitol dan manitol.
• Adsorbsi, contohnya adalah kaolin dan karbon aktif akan menyerap
racun pada pengobatan diare dan sebagai antidotum.
• Rasa, contohnya adalah gentian (senyawa pahit) akan memacu
aliran asam klorida ke lambung sehingga menambah nafsu makan
• Radioaktivitas, contohnya senyawa Iodium 131 memiliki aktivitas
radiasi pada pengobatan hipertiroidisme.
• Pengendapan protein, contohnya fenol bersifat denaturasi protein
mikroorganisme sehingga bersifat desinfektan.
• Barrier fisik, contohnya sukralfat, melapisi membran mukosa
lambung sehingga akan melindungi lambung dari serangan pepsin-
asam.
• Surfaktan, contohnya sabun pembersih kulit bersifat antiseptik dan
desinfektan.
• Melarut dalam lemak dari membran sel, contohnya anestetik
terbang, berdasarkan sifat lipofilnya, obat ini melarut dalam lemak
dari membran sel, sehingga menghambat transport oksigen dan
zat-zat gizi akhirnya menyebabkan aktivitas sel terhambat.