Page 30 - DASAR-DASAR KEFARMASIAN FIX-converted
P. 30

Adalah peristiwa hipersensitif akibat pelepasan histamin di dalam tubuh
                         atau terjadinya reaksi khusus antara antigen-antibodi. Gejala-gejala
                         alergi yang terpenting dan sering terjadi adalah pada kulit yaitu urtikaria
                         (gatal dan bentol-bentol), kemerah-merahan dan sebagainya. Pada alergi
                         yang lebih hebat dapat berupa demam, serangan asma, anafilaksis shock
                         dan lain-lain. Contoh reaksi alergi sangat umum dijumpai pada pasien
                         yang alergi pada pemberian penisilin, dimana akan timbul reaksi gatal,
                         kemerahan dan bengkak.
                    •    Fotosensitasi

                         Adalah kepekaan berlebihan terhadap cahaya akibat penggunaan obat,
                         terutama pada penggunaan lokal. Tetrasiklin dan turunannya kadang-
                         kadang juga dapat menyebabkan fotosensitasi pada pemakaian oral.

               e.  Efek toksis

                      Setiap obat dalam dosis yang cukup tinggi dapat menunjukkan efek toksis.
               Secara umum, hebatnya reaksi toksis berhubungan langsung dengan tingginya
               dosis. Dengan mengurangi dosis, efek dapat dikurangi pula. Salah satu efek toksis
               yang terkenal yaitu efek teratogen yaitu obat yang pada dosis terapeutik untuk ibu,
               mengakibatkan cacat pada janin (kasus Thalidomide) .
                      Dengan SK MENKES RI No 682/Ph/63/6 berlaku sejak1 Januari 1963, maka
               obat-obat yang mengandung thalidomide, meklizin, dan femotazin dilarang
               penggunaannya di Indonesia.

               f.   Toleransi, habituasi dan adiksi.

                      Toleransi adalah peristiwa dimana dosis obat harus dinaikkan terus menerus
               untuk mencapai efek terapeutik yang sama.
                    Macam-macam toleransi yaitu:
                       a.  Toleransi primer (bawaan), terdapat pada sebagian orang dan binatang
                           tertentu misalnya kelinci sangat toleran untuk atropin.
                       b.  Toleransi sekunder, yang bisa timbul setelah menggunakan suatu obat
                           selama beberapa waktu. Organisme menjadi kurang peka terhadap
                           obat tersebut. Hal ini disebut habituasi atau kebiasaan.
                       c.  Toleransi silang, dapat terjadi antara zat-zat dengan struktur kimia
                           serupa (fenobarbital dan butobarbital), atau kadang-kadang antara zat-
                           zat yang berlainan misalnya alkohol dan barbital.
                       d.  Tachyphylaxis, adalah toleransi yang timbul dengan pesat sekali, bila
                           obat diulangi dalam waktu singkat .
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35