Page 86 - e-book sungai musi
P. 86

Mutiara Palembang

               Palembang di waktu malam
               Di kala terang bulan
               Bersinar di atas sungai musi
               Beriring nyanyi sang dewi

               Terbayang semua harapan
               Dalam keindahan itu
               Mutiara yang telah hilang
               Kembali padaku

               Walaupun bukan yang dulu
               Yang telah jauh dariku
               Tapi dapat melepas rindu
               Kesunyian hatiku

               Mutiara yang telah hilang
               Kembali padaku
               Walaupun bukan yang dulu
               Yang telah jauh dariku
               Tapi dapat melepas rindu
               Kesunyian hatiku

                     Di  tahun  1970-an  hingga  1980-an,  lirik  lagu  “Mutiara
               Palembang” ini dinyanyikan hampir setiap remaja dan anak-anak di
               kota Palembang. Bahkan, lagu milik kelompok musik Golden Wing,
               juga dikenal di kalangan remaja di luar Palembang. Pada lirik lagu
               “Mutiara Palembang”, menggambarkan keindahan sungai musi yang
               menjadi inspirasi lagu tersebut. Penggambaran suasananya, memberi
               kesan  seperti  bersenandung  di  atas  Jembatan  Ampera  sambil
               memandang Sungai Musi yang memberikan “jarak” dalam imajinasi
               kenangan.

                     Jauh  sebelumnya,  medio  tahun  1960-an,  sebuah  lagu  melo
               yang diciptakan dan dinyayikan Alfian berjudul “Sebiduk di Sungai
               Musi” hampir setiap saat dinyanyikan, atau didengarkan di radio oleh
               para remaja di Palembang maupun di kota lain di Indonesia. Lagu ini
               menggambarkan  kegembiraan  pasangan  naik  perahu  atau  biduk  di


                   54   SUNGAI MUSI; Jejak Perjalanan dan Pembangunan Berkelanjutan
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91