Page 87 - e-book sungai musi
P. 87

sungai musi. Pada saat bersamaan grup musik yang cukup dikenal di
               Indonesia Black Brothers meliris lagu “Janji Sungai Musi”. Meskipun
               tidak begitu meledak, tapi sungai  Musi  telah memberikan inspirasi
               luar biasa.

                     Tahun 2003, seorang penyanyi balada Filuz Mursalin bersama
               pekerja teater Conie Sema melahirkan lagu berirama funky dengan
               judul “Cup Mutung” tapi kemudian popular dengan judul “Yak Wa”.
               Lagu  ini  liriknya  Bahasa  Palembang  yang  digunakan  sehari-  hari.
               Isinya  tentang  sosok  wong  Palembang  yang  digambarkan  secara
               satire.  Setelah  ledakan  “Cup  Mutung”  sejumlah  penyanyi  balada
               lainnya di Palembang, seperti Cipto Sekojo, Iir Stoned, Kamsul A.
               Harla  melahirkan  sejumlah  lagu  dengan  lirik  Bahasa  Palembang
               dalam beragam aliran musik. Ledakan ketenaran kembali dirasakan
               pada lagu “Ya Saman” karya Kamsul A. Harla yang diluncurkan tahun
               2009. Bedanya dengan lagu “Cup Mutung”, lagu ini dapat menembus
               kalangan bawah dan atas. Mungkin, lantaran liriknya ditulis dengan
               Bahasa Palembang yang lebih halus dan tidak satire.

               4.2.  PENYAIR  INI  KAMPANYEKAN  IKAN  SELUANG
                     HINGGA KE SWEDIA


               Dua potong bilah bagai teraju berimbang
               timbul tenggelam menerpa sungai
               ketika tangkul dikembangkan
               musim seluang telah datang…

               Panggilkan puguk atawa kajut
               musim seluang telah datang
               bergerombol mereka mudik
               dari tanah berawa atau lumpur berpasir

                     Dua bait kutipan puisi yang diambil dari Seluang Poetica karya
               Muhammad Iqbal Jauhar Ganda Permana ini, merupakan ungkapan
               keprihatinan terhadap ikan seluang di Sumatera Selatan, terutama di
               Sungai Musi, yang kian sulit didapat. Melalui puisinya, Iqbal mencoba
               mengingatkan kembali kenangan yang kini telah hilang pada dekade
               1990-an. Sebelum masa itu, populasi spesies ikan ini sangat mudah



                           SUNGAI MUSI; Jejak Perjalanan dan Pembangunan Berkelanjutan   55
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92