Page 242 - ETPEM2016
P. 242

kedinasan  dan  kehidupan  pribadinya  sehari-hari.  Dalam  artinya

               sebagai  pegangan  praktis,  etika  pemerintahan  di  Indonesia
               merupakan seperangkat asas, nilai, dan norma etik yang bersumber
               dari  mulai  yang  tertinggi  agama  sampai  yang  terrendah
               perintah/petunjuk  atasan  untuk  menjalankan  tugas-tugas
               pemerintahan.  Tujuan  kehadirannya  adalah  untuk  melindungi
               kepentingan masyarakat dari penyimpangan-penyimpangan yang
               dilakukan aparatur  pemerintah.
                     Aplikasi  etika  pemerintahan  dalam  arti  pegangan  praktis
               mengandung  dua  segi  (dimensi),  yaitu  kekuatan  dan  polanya.
               Kekuatan  seseorang  dalam  mengaplikasikan  etika  pemerintahan

               terjelmakan  dalam    keetikan  perilaku  nampaknya.  Sedangkan
               polanya,  aplikasi  pemerintahan  dilakukan  melalui  pola  peragaan
               dan  pola  pelakonan.  Pola  peragaan  merupakan  kerangka  proses
               aplikasi  yang  didasari  etika  otonom,  sedangkan  pola  pelakonan
               merupakan  kerangka  proses  aplikasi  yang  didasari  etika
               heteronom.  Etika  otonom  terjadi  melalui  proses  belajar  yang
               digerakkan  oleh    kesadaran  etisnya  sehingga  pelaku  memiliki
               pendirian yang kuat untuk berperilaku etis atas kehendak sendiri.

               Sedangkan  etika  heteronom  terjadi  melalui  proses  penurutan,
               peniruan,  dan  penaatan  etika  yang  dikendalikan  oleh  pihak  luar
               dirinya.
                     Tingkat  keetikan  perilaku  aparatur  pemerintah  sangat
               tergantung  pada  faktor-faktornya,  baik  faktor  internal  maupun
               faktor  eksternal.  Faktor  internal  yang  sangat  dominan  adalah
               kompetensi  etiknya,  yakni  kemampuan  seseorang  untuk
               melakukan  perbuatan  yang  bernilai  baik  secara  moral  yang



                                                                             226
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247