Page 75 - EbooK MATEMATIKA PEMINATAN KELAS XII Yovy shelviani
P. 75

C.  MENGUJI HIPOTESIS BERDISTRIBUSI NORMAL

                        Sebelum  mempelajari  cara  menarik  kesimpulan,  kita  telah  mengenal  istilah  parameter.
                Parameter dapat berupa taksiran dari populasi yang akan ditaksir dan diuraikan dalam bentuk rata-
                rata, simpangan baku dan persen. Taksiran atau penafsiran sebaiknya berupa interval atau selang
                taksiran yang akan dikenal sebagai arti sempit sebagai derajat kepercayaan/koefisien kepercayaan
                merupakan  pernyataan  dalam  bentuk  peluang.  Berdasarkan  penaksiran  yang  dilakukan,  lalu
                kesimpulan dibuat bagaimana atau berapa besar harga parameter itu melalui pengujian hipotesis.
                        Hipotesis  adalah  asumsi  atau  dugaan  mengenai  sesuatu  hal  yang  dibuat  untuk
                menjelaskan  hal  itu  yang  sering  dituntut  untuk  melakukan  pengecekannya.  Jika  asumsi  atau
                dugaan  itu  dihususkan  mengenai  populasi,  umumnya  mengenai  nilai-nilai  parameter  populasi,
                maka  hipotesis  itu  disebut  hipotesis  statistik.  Setiap  hipotesis  bisa  benar  atau  tidak  benar  dan
                karenanya pelu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Untuk pengujian
                hipotesis,  peneitian  dilakukan  sampel  acak  diambil,  nilai-nilai  statistik  yang  perlu  dihitung
                kemudian dibandingkan menggunakan kriteria tertentu dengan hipotesis.
                        Jika hasil yang dapat dari penelitian itu, dalam pengertian peluang, jauh berbeda dari hasil
                yang  diharapkan  terjadi  berdasarkan  hipotesis,  maka  hipotesis  ditolak.  Jika  terjadi  sebaliknya,
                hipotesis  diterima.  Perlu  dijelaskan  di  sini  bahwa  meskipun  berdasarkan  penenlitian  kita
                menerima  atau  menolak  hipotesis,  tidak  berarti  bahwa  kita  telah  membuktikan  atau  tidak
                membuktikan  kebenaran  hipotesis.  Yang  kita  perlihatkan  hanyalah  menerima  atau  menolak
                hipotesis saja.
                        Dalam  melakukan  pengujian  hipotesis,  ada  dua  macam  kekeliruan  yang  dapat  terjadi,
                dikenal dengan nama-nama :
                    •  Kekeliruan tipe I     : ialah menolak hipotesis yang seharusnya diterima
                    •  Kekeliruan tipe II    : Ialah menerima hipotesis yang seharusnya ditolak.

                Untuk mengingat hubungan antara hipotesis, kesimpulan dan tipe kekeliruan dapat dilihat dalam
                tabel dibawah ini.
                                  Tabel 8. 1 Tipe Kekeliruan Membuat Kesimpulan Tentang Hipotesis
                                                                    Keadaan Sebenarnya
                               Kesimpulan
                                                         Hipotesis Benar            Hipotesis Salah
                             Terima Hipotesis                Benar                  Keliruan (Tipe II)
                             Tolak Hipotesis             Keliruan (Tipe I)               Benar

                        Agar  penelitian  dapat  dilakukan  maka  kedua  tipe  kekeliruan  itu  kita  nyatakan  dalam
                peluang.  Menuat  peluang  tipe  I  bisa  dinyatakan  dengan  kekeliruan  α  dan  peluang  tipe  II
                dnyatakan  dengan  kekeliruan  β.  Dalam  penggunaanya  α  disebut  taraf  signifikan  atau  taraf
                nyata/arti. Harga α yang biasa digunakan yaitu α = 0,01 atau α = 0,05. Dengan α = 0,05 arti taraf
                nyata  5  %,  berarti  kira-kira  5  dari  100  kesimpulan  bahwa  kita  akan  menoloka  hipotesis  yang
                seharusnya diterima. Dengan kata lain kira-kira 95 % yakin bahwa kita telah membuat kesimpulan
                yang  benar.  Dalam  hal  demkian  dikatakan  bahwa  hipotesis  telah  ditolak  pada  taraf  0,05  yang
                berarti kita mungkin salah dengan peluang 0,05.

                 Langkah-langkah Pengujian Hipotesis :

                        Untuk setiap pengujian dengan α yang ditentukan, besar β dapat dihitung. Harga (1 – β)
                dinamakan  kuasa  uji.  Ternyata  nilai  β  berbeda  untuk  harga  parameter  yang  berlainan,  Jadi  β
                bergantung pada parameter, katakanlah θ, sehingga didapat β(θ) sebuah fungsi yang bergantung
                pada θ. Bentuk β(θ) dinamakan fungsi ciri operasi dan 1 – β(θ) disebut fungsi kuasa.


                73 | Matematika Peminatan SMA/MA Kelas XII
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79