Page 67 - Toponim Magelang
P. 67

Toponim Kota Magelang     55











                     bulan Ramadhan, peradaban Jawa kuno yang pernah hidup di Magelang telah mencatat
                     ada  berbagai jenis puasa, yang tertuang  dalam  praktik  tirakat. Tirakat merupakan
                     tindakan untuk menjalani kesukaran dan kesengsaraan secara sengaja, dengan harapan
                     supaya iman seseorang kian teguh. Juga agar mampu mengatasi kesulitan, kesedihan,
                     dan kekecewaan yang memengaruhi pahit getirnya kehidupan. Tirakat bisa mengambil
                     bentuk  seperti puasa  mutih (pantang makan selain nasi),  ngebleng (puasa dengan
                     menyendiri dalam suatu ruangan), dan patigeni (puasa dalam suatu ruangan yang pekat,
                     tidak tertembus cahaya). Bila orang sedang bertapa, pasti tidak disertai acara makan
                     dan minum layaknya orang berpuasa Ramadhan.

                     Demikianlah, hakikat bertapa dan laku spiritual bagi manusia Magelang klasik dan Jawa
                     umumnya bukan sekadar ngampet luwe (menahan lapar). Namun, sesungguhnya proses
                     penyucian hati. Selain itu, juga mencegah tindak-tanduk yang merugikan orang lain.
                     Kedekatan masyarakat dengan laku bertapa dan fenomena kultural tokoh spritual yang
                     gemar tapa tidak mengherankan dimaknai sebagai identitas nama Kampung Sidotopo.






















                   Sumber: https://www.google.com/maps








                                                                                                Lokasi Kampung
                                                                                                Sidotopo
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72