Page 157 - Jalur Rempah.indd
P. 157
REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA 147
Brito diberitahu tentang semua ini melalui mata-mata dan surat-surat rahasia,
dan dalam dewan militer diputuskan untuk tidak lagi memberi waktu kepada
Pati Ketir untuk memperkuat diri lebih lanjut. Benteng yang baru dibangun
ini segera digempur oleh Portugis dengan kekuatan penuh. Namun, serangan
ini berhasil ditangkis oleh Pate Ketir yang mengakibatkan kerugian besar bagi
pihak orang Portugis. Kondisi ini memberikan inspirasi bagi Pate Ketir untuk
melakukan serangan balik dan menyerang perbentengan yang komandonya
dipercayakan kepada Affonso Pessoa. Pada saat yang sama Sultan, yang telah
bergabung dengan Pate Ketir setelah penghancuran kota utamanya, didorong
untuk berbuat lebih banyak dan ia memberikan perintah kepada anak buahnya
agar dengan armada yang dimilikinya memotong pengangkutan bahan
makanan ke Malaka yang saat itu dikuasai oleh Portugis. Usaha d’Andrade
untuk menyerang kapal-kapal itu di muara sungai Muar gagal, dan Pate Katir
memanfaatkan serangan itu untuk mengganggu Pessoa dengan menggunakan
perahu-perahu kecil. Perahu-perahu ringan itu diperintahkan untuk berlayar
keliling kota melalui kanal-kanaluntuk membakar kota dan membunuh orang
Portugis.
Malaka sangat menggantungkan bahan makanan yang didatangkan dari
Jawa. Junk-junk yang mengangkut bahan makanan yang menuju ke kota
Malaka dibatasi, sehingga mengakibatkan persediaan makanan di mana-mana
menjadi langka. Untuk penduduk kota Malaka, selama beberapa hari hanya
diberikan jatah sekali, khususnya bagi orang Eropa. Namun akibatnya banyak
orang bumiputera yang mati kelaparan. Permasalahan kekurangan bahan
makanan yang berupa beras ini juga dialami oleh pasukan Pate Ketir. Bahaya
kelaparan untuk jangka lama ini memicu pihak-pihak yang bersengketa untuk
melakukan gencatan senjata karena setiap orang harus berbuat sesuatu
untuk mencari makan daripada untuk bertempur. Setelah angin musim tiba
kembali, memungkinkan kapal pengangkutan berlayar kembali. D’Andrade
dengan armada kapal kecilnya berangkat kembali untuk menunggu junk-junk
yang datang dari Jawa. Ia berhasil menangkap satu junk yang memuat bahan
makanan dan perlengkapan perang yang dikirimkan untuk orang Jawa yang
memberontak. Ternyata di dalam kapal Junk tersebut terdapat seorang putra