Page 162 - Jalur Rempah.indd
P. 162
152 REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
meriam-meriam yang baik kualitasnya. Sementara ia telah melindungi sungai
yang memungkinkan dijadikan jalan masuk dengan pagar kayu tertentu,
yang membuat muaranya tetap bisa berfungsi untuk mengalirkan air. Dari
sungai inilah ia bisa melakukan serangan ke sejumlah kapal kecil dan yang
lebih penting lagi, orang Portugis bisa mengambil semua persediaan logistik
dengan kapal-kapal yang mengangkut bahan makanan ke pelabuhan atau
dalam kondisi darurat, dari sini pula ia dapat memerintahkan anak buahnya
untuk membakar perahu-perahu yang sedang berlabuh.
Dari Goa Jorze d’Albuquerque marah terhadap cara bertindak yang dianggap
menghina itu dan selain itu dia masih menemukan dalam kesepakatan setahun
sebelumnya ketika bersama Antionio de Britto dia mencoba untuk menyusuri
sungai dan merebut benteng dengan kekerasan, yang ekspedisinya harus
ditebus dengan kerugian yang besar, sehingga setelah mempertimbangkan
semua itu, dia memutuskan untuk membalas dendam pada tahun yang
sama. Bulan April tampaknya memberikan kesempatan yang baik, karena
saat itu dia menerima berita bahwa ditemukan sejumlah besar perahu yang
menyusur masuk sungai Muar dari Bintan, dalam jarak tujuh mil dari Malaka.
Duarte Coelho berada di sebuah kapal untuk menyelidiki gelombang Cochin
Cina atas perintah raja Manuel yang saat itu diberikan kepadanya, tanah
yang disebut kerajaan Cachao oleh orang Cina. Ketika menyusuri pantai,
dia menerima laporan tentang armada bumiputera. Ia segera memasuki
Malaka untuk membuat keterangan tentang “kapiten” dan menawarkan diri,
apabila ekspedisi ini diserang oleh musuh. Jorze d’Albuquerque menyiapkan
seluruhnya sepuluh kapal dan menyerahkan komando kepada iparnya Don
Sanco Enriquez. Kapal-kapal itu bermuatan 200 orang. Mereka menerima
perintah agar panglima tertinggi (capitao mor) dengan kapal benderanya
sebagai komandan ekspedisi di bawah Duarte Coelkho dengan noveta (sebuah
kapal kecil) dan Manuel de Berredo dalam sebuah galyoot akan memilih ruang
terbuka untuk menyerang musuh, yang merupakan armada kapal dagang.
Dengan cara ini mereka akan menggiringnya ke laut lepas. Sebanyak tujuh
kapal sebelumnya bisa bertahan di pantai agar armada bumiputera itu tidak
bisa mendekati ketika mereka menyusuri sungai. 157
157 Schrieke, Indonesian Sociological Studies.