Page 16 - Jalur Rempah.indd
P. 16
6 REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA
B. TENTANG REMPAH
Rempah merupakan berbagai jenis tanaman yang dapat digunakan untuk
bumbu masakan dan bahan obat-obatan yang sangat penting bagi kehidupan
5
manusia. Produk ini dihasilkan oleh berbagai daerah di kepulauan Indonesia.
Banten, Sumatera bagian selatan, dan Aceh menghasilkan lada dan merica.
Pulau Banda menghasilkan pala. Sementara itu cengkeh dihasilkan terutama
oleh Ambon dan Ternate. Kayumanis dan kayu cendana dihasilkan oleh
kepulauan Nusa Tenggara.
B.1 REMPAH
B.1.A LADA
Lada hitam (piper nigrum) merupakan salah satu jenis rempah pertama
yang dibudidayakan dan diperdagangkan secara luas. Komoditi ini merupakan
salah satu jenis rempah yang paling dicari karena kemampuannya untuk
disimpan selama bertahun-tahun tanpa kehilangan rasa dan aroma. Lada
hitam dianggap sebagai rempah yang utama dibandingkan rempah-rempah
lainnya. Rempah ini dengan karakteristik rasa pedas dan aroma yang khas
menjadi unsur bumbu dalam berbagai jenis masakan. Dapat dikatakan lada
hitam adalah rempah yang selalu tersedia di dapur di hampir seluruh rumah
tangga di dunia.
Selain sebagai bumbu makanan lada hitam juga digunakan untuk berbagai
macam keperluan. Dalam masyarakat Eropa lada telah lama digunakan
sebagai bumbu penting dalam masakan mereka. Di Mesir kuno rempah ini
digunakan sebagai bahan dalam proses pembalseman atau pengawetan
mayat. Bagsa Arya yang hidup ribuan tahun sebelum masehi menggunakan
lada sebagai bahan obat-obatan yang berharga. Kisah tentang pemanfaatan
lada yang beraneka macam dan kaya dengan imajinasi telah disebarkan oleh
5 Turner menyatakan bahwa kekaguman terhadap daya magis rempah dalam kehidupan masyarakat dunia pada
zaman dulu memang diakui oleh banyak orang, namun yang lebih mengagumkan lagi adalah bahwa banyak hal
telah dikorbankan (harta, nyawa, kehormatan, kekuasaan, dan sebagainya) hanya untuk memperebutkan rampah.
Dengan demikian rempah bukan hanya memiliki kekuatan magis bagi para penggunanya tetapi juga memiliki
kekuatan magis dalam menentukan sejarah dunia. Lihat Jack Turner, Sejarah Rempah: Dari Erotisme sampai
Imperialisme (Penerjemah Julia Absari) (Jakarta: Komunitas Bambu, 2011), hlm. xvi.