Page 35 - E-modul Anorganik Okisgen dan Sulfur
P. 35
Kimia fotografi
Ion tiosulfat khususnya sangat penting dalam fotografi. Film
dilapisi dengan perak bromida, AgBr. Selama pengambilan gambar
dengan film hitam-putih, cahaya mereduksi sebagian ion perak menjadi
logam perak; dalam sebuah mikrokristal perak bromida biasanya
dihasilkan 10 hingga 100 atom logam perak. Jumlah ini tentu terlalu
kecil untuk dilihat, dan oleh karena itu proses tahap pertama adalah
menambahkan suatu developer (pengembang), biasanya hidroquinon
(C,H,O₂) atau p-C6H4 (OH)₂). Zat ini secara selektif mereduksi semua ion
perak yang telah mengandung atom perak, hingga mengembangkan
bayangan dengan faktor sebesar 10 kali. Tahap berikutnya adalah
10
penghilangan sisa perak bromida yang tidak larut (tidak bereaksi), jika
tidak seluruh film akan berubah menjadi hitam ketika kena cahaya luar;
untuk keperluan itu ion tiosulfat ditambahkan, maka akan terjadi reaksi
dengan ion perak menghasilkan ion kompleks tris(tiosulfato) perak (I),
[Ag(S₂O3)3] , menurut persamaan reaksi:
5-
AgBr (s) + 3S₂O3 (aq) → [Ag(S₂O3) ] (aq) + Br (aq)
²-
-
5-
Ion kompleks ini larut dan terbuang pada pencucian. Partikel perak
hitam akan tertinggal membentuk bayangan. Proses ini pada dasarnya
sama untuk fotografi berwarna kecuali melibatkan juga pewarna-
pewarna organik. Pemakaian amonium tiosulfat lebih menguntungkan
daripada natrium tiosulfat sebab proses berlangsung lebih cepat dan
perak dapat diambil ulang lebih mudah dari limbah larutannya.
Sumber: Sugiyarto Kristian (Common Textbook)
28
OKSIGEN DAN SULFUR-Kimia Anorganik Nonlogam