Page 23 - E - Book Pendudukan jepang di Indonesia
P. 23

[PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA]  June 6, 2020



                  kurang gizi. Jepang berupaya untuk menutupi rahasia kekejamannya dan menghilangkan rasa
                  takut penduduk Indonesia. Sejak tahun 1943, Jepang melancarkan kampanye yang menjuluki

                  para  romusha  sebagai  “prajurit  ekonomi”  atau  “pahlawan  pekerja”.  Mereka  digambarkan
                  sebagai  prajurit  yang  menunaikan  tugas  sucinya  untuk  angkatan  perang  Jepang  dan

                  sumbangan mereka terhadap usaha Jepang itu mendapat pujian sangat tinggi dan mulia.


                  d. Aspek kehidupan ekonomi



                         Pengerahan bahan makanan yang dilakukan Jepang melebihi kemampuan produksi

                  para petani. Kebijakan itu berdampak pada tingkat kualitas hidup masyarakat, seperti
                  kekurangan makanan, kurang gizi, gairah kerja merosot, angka kematian meningkat,

                  kelaparan terjadi di mana-mana, berbagai penyakit timbul seperti pes, beri-beri, sakit kulit,
                  kutu kepala, dan sebagainya. Masalah pokok seperti sandang juga mengalami kesulitan akibat

                  larangan impor dari Belanda. Pemecahannya dalah dilakukan penanaman kapas di Jawa, Su-

                  matera, Bali, Lombok, dan Sulawesi Selatan. Rakyat kemudian dilatih memintal kapas.
                  Sebagian besar rakyat di desa-desa, terpaksa memakai pakaian dari karung goni atau “bagor”

                  atau lembaran karet/rami. Makanan sangat sulit didapat. Terpaksa rakyat makan umbi-
                  umbian, bekicot, pohon pisang, pohon pepaya, dan sebagainya. Belum lagi Jepang melakukan

                  berbagai perampasan kekayaan seperti emas, intan.
























                                                                                Rahmi Oktanofa, S.Pd   23
   18   19   20   21   22   23   24   25