Page 18 - E - Book Pendudukan jepang di Indonesia
P. 18
[PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA] June 6, 2020
untuk menjadi anggota keibodan. Syarat menjadi anggota keibodan laki-laki yang berumur
antara 26 - 35 tahun. Keibodan dibentuk di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Di
Sumatera, Keibodan terkenal dengan nama Bogodan. Di Kalimantan, Keibodan terkenal
dengan nama Borneo Konan Hokokkudan.
2. Organisasi militer bentukan Jepang
Yang termasuk ke dalam organisasi militer bentukan
Jepang adalah Heiho dan Peta.
a. Heiho
Heiho adalah organisasi prajurit pembantu Jepang. Heiho dibentuk pada bulan April 1943.
Organisasi ini memberi kesempatan kepada pemuda Indonesia untuk menjadi prajurit Jepang
(baik angkatan darat maupun angkatan laut). Sejak mengalami kemunduran, Jepang
memerlukan tambahan tenaga militer untuk mengganti pasukannya yang hancur. Mereka
terpaksa mengerahkan tenaga dari kalangan rakyat yang negaranya mereka duduki.
b. PETA
PETA (Pembela Tanah Air) didirikan pada tanggal 3 Oktober 1945. Sebelumnya, pada
tanggal 7 September 1943, seorang tokoh pergerakan nasional yang bernama Gatot
Mangunprojo mengusulkan kepada Panglima Tertinggi Pasukan Jepang untuk membentuk
pasukan bersenjata guna membela tanah air. Permohonanitu dikabulkan oleh Jenderal
Kumakici Harada (Panglima Tentara Keenambelas) pada tanggal 3 Oktober 1945.
Pembentukan PETA ini juga sesuai dengan tuntutan perang yang semakinmendesak.
Bersamaan dengan pembentukan organisasi PETA di Pulau Jawa, di Pulau Sumatera juga
dibentuk Giyugun (Tentara Sukarela). Dengan
adanya tentara sukarela ini, berarti ada orang Indonesia yang memperoleh pendidikan militer.
Pada zaman pendudukan Jepang, mereka menjadi golongan penting dalam masyarakat
Indonesia. Sesudah Indonesia merdeka, banyak di antara mereka yang menjadi pemimpin
TNI, seperti Jenderal Sudirman, Jenderal Gatot Subroto, Jenderal Ahmad Yani, Jenderal
Abdul Haris Nasution.
c. Pengerahan tenaga kerja
Jepang juga membutuhkan bantuan tenaga untuk membangun sarana pendukung perang,
antara lain kubu pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara. Oleh
Rahmi Oktanofa, S.Pd 18