Page 15 - ebook
P. 15

menjelaskan Tari Telek dan Topeng Bang terkait segi agem, abah, teknik, hingga ekspresi
                     dalam setiap perwataaannya yang dapat digunakan sebagai acuan dalam melihat bentuk

                     dari Tari Telek yang ada di Banjar Kangin Desa Adat Panjer Denpasar Selatan.
                            Djayus  dalam  bukunya  yang  berjudul  Teori  Tari  Bali  menguraikan  dasar-dasar

                     tentang  tari  Bali  secara  garis  besar,  yang  terdiri  dari  empat  factor  utama  yang  disebut

                     dengan  agem,  tandang,  tangkis,  dan  tangkep.  Empat  faktor  tersebut  merupakan  satu
                     kesatuan  yang  tidak  dapat  dipisahkan  untuk  membentuk  sebuah  tari  Bali.  Buku  ini

                     digunakan sebagai acuan dalam mengkaji ragam gerak dari Tari Telek Di Banjar Kangin
                     Desa Adat Panjer Denpasar Selatan.

                            Djelantik  dalam  bukunya  Estetika  Sebuah  Pengantar  (2008)  menjelaskan  ilmu

                     estetika mengungkapkan bahwa semua benda dan peristiwa kesenian mengandung tiga
                     aspek yang mendasar yaitu wujud, bentuk dan struktur. Wujud mengacu pada kenyataan

                     yang secara Nampak kongkrit, yang abstrak, yang hanya bias dibayangkan, suatu yang
                     diceritakan atau yang diba dalam buku. Bentuk untuk mempermudah pengertian dalam

                     seni tari dan struktur mengacu pada bagaimana cara unsur dasar masing-masing kesenian

                     tersusun hinga terwujud. Buku ini digunakan dalam mengkaji bentuk dan struktur dalam
                     Tari Telek di Banjar Kangin Desa Adat Panjer Denpasar Selatan.

                            Dibia  dalam  bukunya  Puspasari  Tari  Bali  (2013)  menjelaskan  bahwa  tari  Bali
                     merupakan warisan seni dan budaya tradisional yang telah memiliki aturan teknik gerak

                     yang dapat dikatakan sudah baku, serta tata cara pementasannya dan kebiasaan-kebiasaan
                     lainnya  yang  diikat  oleh  nilai-nilai  budaya  dan  prinsip  estetika  Bali  yang  dijiwai  oleh

                     agama hindu. Untuk membawakan tari Bali dengan baik dan benar serta membangkitkan

                     rasa kelangen (bahagia/senang) baik bagi penonton maupun pelaku seninya sendiri, setiap
                     penarinya harus dapat menaati segala aturan, tata cara, serta kebiasaan yang selama ini

                     berlaku pada tari Bali. Kendatipun tidak mengulas tentang tari Telek, buku ini digunakan
                     sebagai  acuan  dalam  mengkaji  teknik  gerak  Tari  Telek  Di  Banjar  Kangin  Desa  Adat

                     Panjer Denpasar Selatan. Dan dalam bukunya Ngunda Bayu Teknik Pengolahan Tenaga

                     Dalam  Seni  Pertunjukan  Bali  (2020)  menjelaskan  mengenai  teknik  pengolahan  tenaga
                     yang  mencakup  pengaturan  keluar  masuk,  penempatan  atau  pemusatan  tenaga,  sangat

                     dibutuhkan  dan  menentukan  bagi  keberhasilan  penyajian  seni  pertunjukan.  Jika  ingin

                                                                                                         15
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20