Page 16 - ebook
P. 16
tampil maksimal di atas pentas, untuk melahirkan sebuah pertunjukan yang berenergi
prima atau disebut dengan metaksu, setiap seniman seni pertunjukan Bali harus
menguasai teknik pengolahan tenaga ini. Buku ini digunakan sebagai acuan untuk
mengkaji bagaimana penari Telek mengatur pernafasan dan tenaganya dalam
penampilannya, karena pertunjukan Tari Telek di Banjar Kangin Desa Adat Panjer
Denpasar Selatan menggunakan tapel atau topeng yang menutupi wajah penari dan durasi
pertunjukan yang sangat panjang mengharuskan penari mampu mengatur nafas dan
tenaganya selama penampilan pertunjukannya.
Edi Sedyawati dalam bukunya Pengetahuan Elementer Tari dan Beberapa
Masalah Tari (1986). Buku ini menjelaskan elementer tari, komposisi tari, perkembangan
tari, hingga cara-cara pencatatan tari tradisonal. Buku ini digunakan sebagai acuan dalam
mencatat data-data tari Telek yang diperoleh dilapangan dari segi sosioistori, bentuk tari,
dan fungsi tarinya agar bisa dijadikan sebuah acuan belajar bagi generasi berikutnya.
Tati Narawati dalam sebuah Proceeding of the Intenational Seminar on Languages
and Arts. FBS. Universitas Negeri Padang (2013), dalam makalahnya yang berjudul
Etnokoreologi: Pengkajian Tari Etnis dan Kegunaannya dalam Pendidikan Seni yang
menggunakan pendekatan etnokoreologi dalam penelitiannya karena dirasa lebih tepat
digunakan dalam penelitian yang mencakup aspek tekstual dan kontekstual dengan
pendekatan multi disiplin. Makalah ini digunakan untuk mengetahui pendekatan
etnokoreologi yang digunakan untuk penelitian mengenai penggalian seni tradisional.
Sumandiyo Hadi dalam bukunya Sosiologi Tari (2015) sebuah telaah yang
mengulas tari dari zaman ke zaman: primitif, tradisonal, modern hingga kontemporer.
Buku ini digunakan sebagai acuan dalam melihat keberadaan tari telek dalam pandangan
fungsional dan dalam tinjauan sosiohistori.
Yudabakti dan I Wayan Watra dalam bukunya Filsafat Seni Sakral Dalam
Kebudayaan Bali yang mengulas Kaitan antara Tari Telek, Tari Barong, dan Tari Rangda
yang tidak dapat dipisahkan seperti yang tersirat dalam teks Lontar Barong Swari. Buku
ini dapat mendukung informasi terkait cerita dalam pementasan Tari Telek.
16