Page 113 - PRATIKTO-BETON-KINERJA-TINGGI
P. 113
BAB VI
BETON KERAS
6.1 PENDAHULUAN
etelah beton dicetak, maka untuk mengetahui mutu beton
yang sudah mengeras tersebut memenuhi syarat atau tidak,
Sperlu dilakukan pengujian. Pada dasarnya terdapat 2 tipe
pengujian beton keras yaitu destruktif dan non-destruktif, artinya
bersifat merusak atau tidak merusak . Untuk tipe yang non-destruktif
benda uji masih dapat digunakan sebagai benda uji padapengujian
yang lain seperti : Pundit test atau Hammer test.
6.2.1 Uji destruktif
1. Pengujian Kuat Tekan.
Pengujian ini paling wajib dilaksanakan terutama pada beton
struktural. Sifat pada beton yang menonjol adalah kuat tekannya,
maka dari itu dalam pembuatan beton sifat ini yang ditargetkan.
Pengujian kuat tekan pada beton ada dua macam, yaitu pengujian
destruktif dan non destruktif. Uji destruktif yaitu pengujian yang
dilaksanakan dengan cara merusak benda ujinya, sedangkan non
destruktif tanpa merusak benda uji. Uji destruktif seperti pengujian
sampel berbentuk kubus atau silinder, atau bentuk lainnya. Dengan
uji destruktif benda uji tidak bisa digunakan lagi, karena telah hancur.
Untuk benda uji kubus pada saat pengujian pilih bidang yang halus
dan rata ke dua sisinya ( atas dan bawah), bidang ini umumnya yang
bersentuhan dengan cetakan. Pada silinder umumnya sulit untuk
menentukan dua bidang yang rata, maka dari itu pada silinder bagian
atas atau bawah atau kedua-duanya harus selalu di caping, yaitu
dengan cara melapisis bidang tersebut dengan lapisan belerang yang
93