Page 119 - PRATIKTO-BETON-KINERJA-TINGGI
P. 119

Di mana :
            S2  = Tegangan pada saat beban mencapai 40 % beban maksimum
            = P2/A
            S1  = Tegangan pada saat regangan mencapai 0.00005 = P1/A

            ε2  = regangan pada saat beban mencapai 40 % beban maksimum
            (P2)

               ∆ L2
            =
                L


            ΔL2 = perubahan panjang pada saat beban mencapai 40 % Beban
            maksimum
            P2  = Beban pada saat mencapai 40 % beban maksimum

            P1  = Beban pada saat regangan mencapai 0.00005


            Prosedur pengujian  menurut  ASTM dengan  benda  uji  berbentuk
            silinder. Untuk mengukur perubahan  bentuk  arah memanjang

            menggunakan peralatan Compressometer  sedangkan arah melintang
            menggunakan alat Extensometer
            Nilai modulus elastisitas secara teori menurut  ACI besarnya adalah:
            Ec = 4730 √ f’c dan angka Poisson berkisar antara 0.15 sampai 0.20



            6.2.2. Uji Non destruktif
            1. Hammer test
            Untuk beton yang sudah jadi, jika mutu betonnya tidak memenuhi

            syarat, harus dilakukan uji non destruktif. Alat yang paling mudah
            dioperasikan adalah alat Hammer. Alat ini relatif kecil, ringan dan
            mudah dioperasikan. Sebelum alat tersebut digunakan harus sudah
            dikalibrasi.  Beton  yang akan diuji  harus dalam  keadaan  kering,

            berumur lebih dari 28 hari, dan licin permukaannya. Apabila bentuk
            permukaannya kasar, terlebih dahulu dihaluskan dengan gerinda.



                                            99
   114   115   116   117   118   119   120   121   122   123   124