Page 45 - PRATIKTO-BETON-KINERJA-TINGGI
P. 45

BAB II

                                      AGREGAT





            1.  PENDAHULUAN
                      gregat dalam beton menempati ± 75 % dari volume beton,
                      maka dari itu sifat fisik dan mekanis pada beton sangat
            Adipengaruhi oleh agregatnya. Beton bisa menjadi bermutu

            tinggi jika menggunakan agregat yang sangat keras, dan  beton bisa
            menjadi ringan apabila menggunakan agregat yang memiliki berat
            jenisnya  kecil,  beton  bisa  menjadi  padat,  jika  gradasi agregatnya

            memenuhi syarat. Demikian pengaruhnya agregat terhadap beton,
            sehingga suatu kewajiban bagi pembuat beton untuk meneliti sifat
            fisik  dan  mekanisnya  pada  agregat,  apabila  mau  membuat  beton
            struktural.
            Agregat  untuk  beton  semen  tidak  selalu  harus dari  batu  kerikil

            dan  pasir,  tetapi  sangat  banyak  pilihannya,  tergantung  dari  mutu
            beton  yang  akan  dibuat.  Untuk beton  non struktural  tidak  perlu
            menggunakan agregat yang bermutu tinggi, agregat yang bermutu

            rendah dapat digunakan. Banyak alternatif pemilihan agregat untuk
            beton non struktural, baik organik maupun non organik, bahkan
            pemakaian agregat dari limbahpun masih bisa digunakan. Banyak
            limbah pertanian dimanfaatkan sebagai agregat, seperti jerami padi,
            ijuk, serabut kelapa, serabut tebu, kulit kacang, dan limbah-limbah

            lainnya yang relatif sangat banyak dan melimpah. Sebaliknya untuk
            beton struktural agregat yang digunakan harus bermutu tinggi, tidak
            bisa menggunakan agregat organik seperti pada beton non struktural.










                                            25
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50