Page 6 - 43-248-1-PB
P. 6

Telaga Bahasa Vol 6, No 2, Desember 2018: 641-656



              sistematik  bila  ada  kadar  pengelompokan            Penelitian ini menitikberatkan kata-

              kerangka  berpikir  dan  kerangka  acuan        kata  yang  diserap  dari  bahasa  asing
              dalam  menyusun  aturan-aturan  (Onsu,          khususnya  bahasa  Inggris.  Hal  tersebut

              2013).                                          telah diatur dalam kaidah bahasa Indonesia
                     Hal    tersebut   mengacu      pada      bahwa  kata-kata  serapan  ini  memperoleh

              pengertian   imbuhan,    yakni    prosedur      perlakuan  yang  sama  dalam  bahasa
              pembentukan  kata  kompleks  dengan  cara       Indonesia.  Peneliti  menelaah  kata-kata

              penambahan  afiks  pada  bentuk  dasar          serapan  yang  dipakai  dalam  media

              (Soeparno,  2002).  Sementara  contoh  dari     elektronikhargo.co.id.  Oleh  karena  itu,
              tahap  morfologi  tersebut  dapat  dilihat      kaidah  penyerapan  kosakata  asing  yang

              dalam  penempatan  imbuhan  (afiksasi)          tertera  dalam  buku  Pengindonesiaan  Kata
              seperti me- sebagai imbuhan awal (prefiks)      dan  Ungkapan  Asing  (Depdiknas,  2009)

              dan –i sebagai imbuhan akhir (sufiks). Kata     menjadi    pedoman      penelitian   dalam
              warna  sebagai  kata  benda  yang  diberi       menganalisis    kata-kata   serapan   yang

              imbuhan  awal  me-  dan  imbuhan  akhir  –i     dipakai  dalam  harian  tersebut.  Kaidah

              menjadi  mewarnai.Setelah  penggabungan         penyerapan  yang  dimaksud  adalah  sebagai
              imbuhan  (konfiks)  kata  benda  (nomina)       berikut:

              warna  berubah  menjadi  kata  kerja  (verba)          Proses  penyerapan  istilah  asing,

              yaitu  mewarnai.Akan  tetapi  bila  terjadi     dengan  mengutamakan  bentuk  visualnya,
              penempatan  imbuhan  yang  tidak  tepat         dilakukan dengan cara berikut:

              seperti meletakkan awalan ter- dan awalan       1.  Penyerapan  dengan  penyesuaian  ejaan
              me-  lalu  membubuhi  akhiran  –i  secara           dan lafal. Misalnya:

              bersamaan     akan    menghasilkan    kata          apartement – apartemen
              *termewarnai.       Ini      menunjukkan            megaphone– megafon

              penggabungan  imbuhan  atau  afiksasi  itu          computer– komputer

              bersistem atau beraturan dan tidak asal jadi.   2.  Penyerapan  dengan  penyesuaian  ejaan
                     Hal  serupa  juga  terjadi  dalam            tanpa penyesuaian lafal. Misalnya:

              penerapan imbuhan kata serapan fonem /k/            bussiness – bisnis
              pada  kata  koordinasi.  Ketika  mendapatkan        LPG (liquid propane gas) –elpiji

              awalan  meng-  pada  kata  tersebut  terjadi        science – sains
              proses  peluluhan  pada  fonem  /k/  sehingga   3.  Penyerapan  tanpa  penyesuaian  ejaan,

              yang  muncul  adalah  kata  mengoordinasi           tetapi   dengan   penyesuaian     lafal.

              bukan *mengkoordinasi.                              Misalnya :
                                                                  data – data


                                                         646
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11