Page 25 - E-LKPD SISTEM KOLOID
P. 25

E-LKPD Koloid Berbasis Discovery learning





                          Data Collection


                    Sistem  koloid  terletak  antara  larutan  sejati  dan  suspensi.  Oleh  karena  itu  sistem
                    koloid  dapat  dibuat  dengan  dua  cara  yaitu  kondensasi  dan  dispersi.  Kondensasi
                    merupakan  proses  penggabungan  partikel-partikel  larutan  sejadi  menjadi  ukuran
                    partikel  koloid.  Dispersi  merupakan  proses  pemecahan  partikel  suspensi  menjadi
                    partikel koloid.

                    A. Kondensasi
                    1. Reaksi  Hidrolisis:  reaksi  yang  terjadi  antara  suatu  spesi  dengan  air.  Contoh:
                      pembuatan  sol  Fe(OH)  dengan  memanaskan  larutan  FeCl  ,  reaksinya  sebagai
                                               3
                                                                                     3
                      berikut:
                      FeCl       + 3H  O             Fe(OH)       + 3HCl (aq)
                                     2
                                         (l)
                           3(aq)
                                                         3(s)
                    2.  Reaksi  Substitusi:  merupakan  reaksi  penggantian  pasangan.  Contoh;  larutan
                      natrium tiosulfat direaksikan dengan larutan asam klorida, maka akan terbentuk
                      belerang.  Partikel  belerang  akan  bergabung  menjadi  semakin  besar  sampai
                      ukuran koloid, sehingga terbentuk sol belerang. Reaksinya sebagai berikut:

                                                                   2
                             2
                      Na  S   O       + HCl              2NaCl      + H  SO        + S  (s)
                                                                        3(aq)
                                3(aq)
                                           (aq)
                                                            (aq)
                          2
                    3.  Reaksi  Redoks:  merupakan  reaksi  kimia  yang  diikuti  dengan  perubahan
                      bilangan oksidasi. Contoh: pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen
                      sulfida dengan belerang dioksida, yaitu dengan mengalirkan gas H S ke dalam
                                                                                              2
                      larutan SO 2
                             (g)
                          2
                                                  2
                                                      (l)
                      2H  S     + SO               2H  O    + 3S (s)
                                     2(aq)
                    4.  Reaksi  Dekomposisi  Rangkap:  Koloid  dihasilkan  dari  penggantian  atau
                      pertukaran ion antara reaktan-reaktannya. Contoh: pembuatan sol As S  dengan
                                                                                                2 3
                      melarutkan H  AsO  dan larutan H S. Reaksinya adalah sebagai berikut:
                                           3
                                                          2
                                     3
                                                         2
                                          2
                                             (aq)
                                                            3(s)
                       2H  AsO       + 3H  S               As S       + 6H  O (aq)
                          3
                                3(aq)
                                                                      2
                    5.  Penggantian  Pelarut:  Cara  ini  dilakukan  dengan  mengganti  medium
                      pendipersinya,  sehingga  fase  terdispersi  yang  semula  larut  menjadi  berukuran
                      koloid. Misalnya pembuatan sol belerang dalam air. Belerang sukar larut dalam
                      air tetapi mudah larut dalam alkohol, misalnya etanol. Jadi, untuk membuat sol
                      belerang  dalam  air,  larutan  belerang  dalam  etanol  ditambahkan  sedikit  demi
                      sedikit ke dalam air sambil diaduk, Akibat adanya penurunan kelarutan belerang
                      dalam air, belerang akan menggumpal menjadi partikel koloid dan terbentuk sol
                      belerang.
                    B. Dispersi
                    1. Mekanik: Pembuatan koloid secara mekanik dilakukan dengan cara menggerus/
                       menghaluskan partikel-partikel kasar menjadi partikel-partikel halus. Selanjutnya
                       didispersikan  ke  dalam  medium  pendispersi.  Pada  umumnya  ke  dalam  sistem

                       koloid yang terbentuk ditambahkan zat penstabil yang berupa koloid pelindung.
                       Zat  penstabil  ini  berfungsi  untuk  mencegah  terjadinya  koagulasi.  Contoh:  Sol
                       belerang dapat dibuat dengan cara menggerus serbuk belerang bersama-sama



                                                            25
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30