Page 20 - E-LKPD SISTEM KOLOID
P. 20

E-LKPD Koloid Berbasis Discovery learning



                         Contoh pemanfaatan koloid pelindung dalam kehidupan sehari-hari:
                              Penambahan gelatin pada pembuatan koloid es krim agar es krim tidak

                              cepat memisah.
                              Penambahan gum arab dalam pembuatan semir.
                              Penambahan mintak silikon dalam cat, sehingga cat dapat bertahan lama.

                       f. Koloid Liofil dan Liofob
                         Koloid yang memiliki medium pendispersi cair, dibedakan atas koloid liofil
                         dan koloid liofob.
                              Koloid  liofil  adalah  koloid  yang  fase  terdispersinya  mudah  menarik

                              medium  pendispersinya.  Liofil  artinya  “cinta  cairan”  (Bahasa  Yunani;
                              lio=cairan; philia=cinta). Jika medium pendispersinya berupa air, maka
                              disebut  koloid  hidrofil.  Koloid  hidrofil  mempunyai  gugus  ionik  atau
                              gugus  polar  di  permukaannya.  Butir-butir  koloid  liofil/hidrofil  dapat

                              mengadsorpsi molekul mediumnya sehingga membentuk suatu selubung
                              (disebut  solvatasi  atau  hidratasi).  Akibatnya  koloid  terhindar  dari
                              pengelompokan.  Sol  hidrofil  tidak  menggumpal  pada  saat  penambahan
                              sedikit  elektrolit.  Zat  terdispersinya  dapat  dipisahkan  melalui  proses

                              pengendapan atau penguapan. Contoh: sabun, detergen, agar-agar, gelatin
                              dan kanji.
                              Koloid liofob adalah sistem koloid yang fase terdispersinya tidak mudah
                              menarik  medium  pendispersinya.  Liofob  berarti  takut  cairan.

                              (phobia=takut).  Jika  medium  pendispersinya  berupa  air,  maka  disebut
                              koloid  hidrofob.  Contoh:  sol  belerang,  sol-sol  sulfida,  sol  AgCl,  sol
                              Fe(OH)  .  Koloid  ini  biasanya  memiliki  sifat  berasal  dari  senyawa
                                      3
                              anorganik, irreversibel atau tidak dapat kembali ke keadaan semula, dan

                              tidak  akan  stabil  dalam  medium  polar  (misalnya  air)  tanpa  adanya  zat
                              pengemulsi atau koloid pelindung. Zat pengemulsi membungkus partikel-
                              partikel koloid hidrofob, sehingga terhindar dari koagulasi. Susu (emulsi
                              lemak dalam air) distabilkan oleh kasein, sedangkan mayonaise (emulsi

                              minyak nabati dalam air) distabilkan oleh kuning telur
                        PETUNJUK!

                    Berdasarkan informasi tersebut diskusikan pertanyaan-pertanyaan yang ada!
                    Petunjuk pengerjaan:
                      1. Kerjakan soal-soal di bawah ini secara berkelompok

                      2. Jawablah pertanyaan yang ada dengan informasi yang telah Anda dapatkan
                      3. Diperkenankan  untuk  menggunakan  sumber  lain  (buku/internet)  untuk
                        menjawab pertanyaan yang ada
                      4. Jawaban dapat ditulis di selembar kertas secara singkat, kemudian di foto dan

                        diunggah ke link google form
                      5. Atau jawaban dapat ditulis langsung di link google form



                                                            20
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25