Page 103 - AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN Jilid 1
P. 103

kubis– tomat                            Jenis hama
          3) Penggunaan  pestisida  kimia  sesuai     Kondisi lingkungan lahan tanaman.
              kebutuhan  dengan  dosis  yang  sesuai     Tenaga kerja yang ada
              petunjuk.
                                                      Peralatan pengendalian yang ada
                Pengendalian  ulat  daun  kubis  (Plutella     Biaya.
           xylostella).  dapat  dilakukan  dengan  cara
           pemanfaatan  Diadegma  semiclausum         Setelah  faktor-faktor  tersebut  diketahui
           sebagai parasitoid hama Plutella xylostella,   maka  metoda  pengendalian  dapat
           penggunaan pestisida nabati, biopestisida,   ditentukan.
           dan  juga  pestisida  kimia.  Pengendalian   D. Alat dan bahan pengendali OPT
           dengan  pestisida  harus  dilakukan  dengan   1. Pengoperasian peralatan pengendali OPT
           benar  baik  pemilihan  jenis,  dosis,  volume     Pe n go p e ra s i a n   h a n d s p ra ye r   ( a l a t
           semprot,  cara  aplikasi,  interval  maupun   penyemprot) pertanian
           waktu aplikasinya.
                                                          Pestisida  yang  dipakai  dalam  budidaya
        5. Menyiapkan  dan  mempergunakan             tanaman  umumnya  berbentuk  cairan  dan
           peralatan pengendalian secara kimia
                                                      ada pula yang berbentuk tepung, digunakan
              Peralatan  yang  digunakan  berkaitan   untuk  mengendalikan  gulma,  hama  dan
           langsung dengan bentuk bahan kimia atau    p e n y a k i t   t a n a m a n .   U n t u k
           pestisida  yang  digunakan  (butiran,  cairan,   mengaplikasikannya  pestisida  cair
           tepung,  fumigan),  untuk  penyebaran      digunakan  alat  penyemprot  yang  disebut
           pestisida  butiran  tidak  memerlukan      sprayer,  sedangkan  untuk  pestisida
           peralatan  khusus,  cukup  menggunakan     berbentuk  tepung  digunakan  alat  yang
           ember  atau  wadah  lain  yang  bisa       disebut  duster.  Dalam  penggunaannya
           menampung  pestisida.    Untuk  pestisida   sehari-hari  petani  sering  menemukan
           cairan  biasanya  digunakan  penyemprot    masalah  seperti  teknik  pemakaian,  serta
           (sprayer),  ada  penyemprot  gendong       perbaikan dan pemeliharaannya.
           (knapsack sprayer) yang dilengkapi dengan         Hal  seperti  ini  pada  akhirnya  akan
           pompa tangan, ada pula yang menggunakan    menentukan  tingkat  efisiensi  dan
           mesin pompa khusus yang disebut “power     efe k t i v i t a s   d a l a m   p e n g g u n a a n y a .
           sprayer”.  Pada prinsipnya yang dikehendaki   Berdasarkan tenaga yang digunakannya alat
           dari  pestisida  bentuk  cair  adalah  bentuk   penyemprot  dibedakan  menjadi:  alat
           percikannya,  maka  alat  yang  digunakan   penyemprot  dengan  tenaga  tangan  (hand
           meliputi pengabut dan pengembus (blower    sprayer  dan  knapsack  sprayer),  dan  alat
           and duster).
                                                      penyemprot dengan pompa tekanan tinggi
              Mengidentifikasi  metoda  pengendalian   2. P r i n s i p   k e r j a   h a n d s p r a y e r   ( a l a t
           yang akan diterapkan berdasarkan potensi   penyemprot)
           yang ada
                                                          P r i n s i p   k e r j a   a l a t   p e n y e m p r o t
              Beberapa faktor dan potensi yang perlu   handsprayer  adalah  memecah  cairan
           diperhatian  dan  mendasari  penentuan     menjadi  butiran  partikel  halus  yang
           metoda pengendalian yang akan diterapkan   menyerupai  kabut,  dengan  bentuk  dan
           diantaranya, adalah;
                                                      ukuran  yang  halus  ini  maka  pemakaian
          Jenis tanaman sayuran yang terserang        pestisida akan efektif dan merata ke seluruh
          Umur tanaman                                permukaan daun atau tajuk tanaman. Untuk
          Luas pertanaman                             memperoleh  butiran  halus,  biasanya
                                                      dilakukan  dengan  menggunakan  proses



                                                  99
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108