Page 84 - AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN Jilid 2
P. 84
AGRIBISNIS BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
kandungan gizi yang baik serta kualitas tepung Tanaman Garut atau Lerut (maranta
yang dapat disejajarkan dengan tanaman arundinacea) diduga berasal dari daerah
pangan utama lainnya, akhirnya garut Amerika Tengah dan Amerika Selatan bagian
mendapat perhatian khusus. Utara, Ekuador bagian barat. Namun kini
Ketika dua peneliti senior Hardiansyah dan tersebar di berbagai wilayah di sekitar tropis,
Biawan (1994) melakukan penelitian dan termasuk di Indonesia. Tanaman garut
mendapatkan komposisi tanaman garut menyukai tanah yang lembab dan dibawah
ternyata sangat komplek, maka kemudian saat naungan. Umbinya banyak mengandung
itu dimulailah budidaya garut secara khusus tepung pati yang sangat halus yang mudah
baik dalam skala penelitian maupun dalam dicerna. Beberapa daerah penanaman dan
skala yang lebih besar. Ketika di desa terutama produksi tepung garut yang dikunjungi antara
desa-desa di Jawa Tengah dan Daerah Istimwa lain di Malang, Yogyakarta dan Garut. Umbi
Yogyakarta menanggapi untuk memperkaya tanaman ini dapat diolah menjadi tepung garut
khasanah penganekaramanan tanaman dan emping garut dua produk andalan yang
pangan selain bahan baku beras, maka mereka diklaim sebagai emping sehat dibanding
secara simultan melakukan penanaman yang emping yang lebih populer yang berbahan
lebih intensif dibarengi dengan peningkatan baku melinjo (Gnetum gnemon).
pengolahan hasil garut yang di budidayakan Garut merupakan terna (tumbuhan yang
nya. Walaupun teknik budidaya desa yang batangnya lunak karena tidak membentuk
masih relatif sederhana, namu geliatnya saat kayu), tegak, dengan tinggi antara 40-100 cm.
itu mampu mendongkrak perekonomian desa Garut tumbuh baik di daerah dataran rendah
dengan meningkatnya daya beli masyarakat hingga ketinggian 1000 meter dpl. Dapat
lewat penualan produk olahan garut. Saat ini tumbuh di tanah yang kurang subur. Juga di
rintisan yang telah dilakukan puluhan tahun itu lahan yang mempunyai naungan hingga 50%
semakin mengokohkan bertambahannya sekalipun sehingga cocok sebagai tanaman
pendapatan masyarakat desa dengan tumpang sari.
penjualan hasil olahan yang ebih variatif dan Tanaman garut diperbanyak secara
kompetitif yang merupakan hasil dari vegetatif, bagian tanaman yang baik untuk
pembudidayaan tanaman ini dilahan pertanian digunakan sebagai bibit adalah ujung-ujung
pedesaan. rhizoma atau tunas umbi (bits) yang
Bila dilihat dari tabel dibawah ini, maka panjangnya 4 – 7 cm dan mempunyai 2 – 4 mata
sudah tentu dapat dicermati bahwa nilai garut tunas. Agar diperoleh produksi yang tinggi
terhadap kesehatan masyarakat tidak perlu maka bibit yang digunakan harus berkualitas
diragukan lagi kemanfaatannya. baik. Jumlah bibit yang diperlukan untuk setiap
hektarnya adalah 3.000 – 3.500 kg bibit.
Tabel 4.2 Kandungan gizi tepung garut.
Untuk bahan tanam benih dapat diperoleh
Kandungan Gizi Satuan Jumlah
denan 2 cara, yaitu : Perbanyakan dengan Umbi
Energi Kkal 355 Protein G 0.7 dan Perbanyakan dengan Anakan.
Protein G 0.7 Protein G 0.7 Protein G 0.7
Lemak G 0.2 Lemak G 0.2 Lemak G 0.2
Karbohidrat G 85.2 Karbohidrat G 85.2 Karbohidrat G 85.2
Kalsium Mg 8.0 Kalsium Mg 8.0 Kalsium Mg 8.0
Fosfor Mg 22.0 Fosfor Mg 22.0 Fosfor Mg 22.0
Besi Mg 1.5 Besi Mg 1.5 Besi Mg 1.5
Sumber : Hardinsyah dan Briawan, 1994
77