Page 4 - E-Bulletin Hamlet
P. 4

S a s t r a


                                             Mural, moral dan




                                          hak-hak kebebasan






                                 Oleh: Gunawan Hatmin
                                 (Anggota cabang senirupa UKM Seni Budaya eSA)





                 Mengapa  fenomena  mural  akhir-                   lapar”  di  Cibodas  ,Tangerang.  juga
       akhir  ini  banyak  menyita  perhatian                       mendapatkan  penindakan  yang  sama

       khalayak  luas  termasuk  pemerintah?                        oleh  aparat.  Seniman  pembuat  mural-
       Penghapusan  mural  oleh  pemerintah                         mural  ini  diburu  meski  akhirnya  tidak
       marak terjadi di Indonesia. Dengan dalih                     dilanjutkan.

       melanggar           peraturan          daerah,                           Di  tengah  kondisi  tidak  menentu
       penghinaan  atas  tokoh  tertentu,  hingga                   tersebut         masyarakat          mencoba

       merusak  pemandangan,  sejumlah  mural                       menyampaikan keluh kesah. Kritik sosial
       dibersihkan kembali.                                         memang        senantiasa     digemakan        di

                   Mural  bergambar  wajah  Presiden                jalanan  agar  mudah  termobilisasi  siapa
       Joko  Widodo  bertuliskan  ‘Jokowi:  404                     saja  yang  melintas.  Bila  diperhatikan

       not  found’  di  Batuceper,  Tangerang,                      lebih  jauh,  mural  bukan  satu-satunya
       menjadi  perbincangan  ramai  di  media                      medium       kritik   sosial   selama     masa
       sosial.   Sebelumya        sejumlah      mural               pandemi       ini.   Media      sosial   masih

       bernada      kekecewaan       atas    berbagai               berperan      aktif   dalam     penyampaian
       kinerja    pemerintah       berseliweran      di             aspirasi,  bahkan  mural-mural  yang  viral

       tembok-tembok         samping      trotar,    di             tersebut  dikenal  luas  setelah  dibagikan
       gedung      terbengkalai     hingga     rumah                sejumlah  akun  di  berbagai  platform
       warga  di  lokasi  berbeda.  Pemerintah                      media sosial.

       setempat  mengambil  tindakan  cepat                               Berganti  era,  berganti  rezim,
       dengan  mengerahkan  sejumlah  aparat                        kenyataan  bahwa  hak-hak  kebebasan

       untuk menghapus mural tersebut setelah                       berpendapat  dan  bersuara  nampaknya
       mendapatkan laporan dari warga.                              hanya       igauan      semata.      Tindakan

       Tak     hanya     itu,   mural     bertuliskan               penghapusan  mural  jelas-jelas  sebuah
       “dipaksa sehat di Negara yang sakit” juga                    upaya  pembungkaman  suara  rakyat.

       sempat  ramai  di  jagat  maya.  Salah  satu                 Tentu  kita  tidak  melupakan  mengapa
       mural dengan tulisan tersebut terletak di                    Orde  Baru  tumbang  oleh  kekuatan
       Bangil,  Pasuruan.  Kemudian  ada  juga                      rakyat dan masyarakat, serta hal apa saja

       mural dengan tulisan “dipenjara karena                       yang menjadi tuntutan Reformasi.


     04                                                                                        EDISI 2021 | VOL 1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9