Page 6 - E-Bulletin Hamlet
P. 6
S a s t r a
melahirkan gerakan sosial yang tidak atau mencemari karya seni. Ada persepsi
saja bersuara lewat karya namun juga yang patah ketika pesan-pesan moral
aksi-aksi terpadu di lapangan yang dalam mural dianggap sesuatu yang
mampu mempengaruhi dan mengubah merusak.
arah suatu kebijakan. Dengan beragam mural sebagai aksi
Sejak era Orde Lama mau pun Orde kritik sosial harus dimaknai sebagai
Baru mural telah ada mengisi ruang- bentuk perhatian masyarakat kepada
ruang publik. Konten mural erat dengan pemerintah, kepada Negara. Itu lebih
kondisi sosial dan politik yang sedang baik ketimbang perilaku korup yang
terjadi. Kejatuhan Orde Baru 1998 tumbuh subur beserta penegakan
menjadi sejarah terkelam di mana hukumnya yang seringkali absurd, atau
sejumlah aktivis diburu hingga aksi terorisme yang tidak
dilenyapkan tanpa jejak. Kasus Widji berperikemanusiaan. Negara harus
Tukul adalah salah satu yang paling melindungi segenap komponen
nyata dan paling misterius hingga saat rakyatnya tanpa pandang jabatan dan
ini. kedudukan. Siapapun yang mencintai
Perjuangan rakyat dengan seni kritik negeri dengan caranya masing-masing
sosial sejak zaman revolusi hingga akhir layak diberi tempat bukan disumpal
Orde Baru membuktikan bahwa Negara ketakutan, apalagi untuk sekadar
tidak boleh sama sekali mengabaikan menyampaikan pendapat.
suara rakyat. Sebab itulah dalam UUD Indonesia didiami komunitas
1945 pasal 1 ayat 2 menyatakan masyarakat plural, artinya setiap warga
kedaulatan berada di tangan rakyat dan Negara mendapat perlakuan yang sama
dilaksanakan menurut Undang-Undang di hadapan hukum, bukan justru
Dasar. Artinya pemilik sah negeri ini diperlakukan berdasar kelas-kelas
adalah rakyat, maka segala kebijakan tertentu. Jika mengekspresikan pendapat
pemerintah harus mengutamakan saja dianggap kriminal, bagaimana
kemaslahatan rakyat di atas segala dengan mereka yang sampai hari ini
kepentingan lainnya, sebab jika rakyat masih bebas berkeliaran atas kasus
sejahtera maka Negara pula akan korupsi yang merugikan Negara dengan
sejahtera. jumlah miliaran bahkan triliunan rupiah,
Mural erat dengan pesan moral atau mantan napi yang justru dipelihara
yang mengajak orang untuk berpikir dan Negara mendapatkan jabatan-jabatan
bertindak. Ini yang membedakan mural publik strategis, atau pelaku perusakan
yang merupakan seni jalanan dengan alam dengan membabat hutan-hutan
aksi-aksi vandalisme. Hal ini penting yang mengakibatkan kebakaran hutan
untuk dipahami bersama bahwa mural hingga polusi kabut asap dan bencana
dibuat bukan untuk merusak lingkungan banjir atau longsor makin sering terjadi.
06 EDISI 2021 | VOL 1