Page 32 - E Modul Sistem Pencernaan Terintegrasi Keislaman kelas XI
P. 32
Artinya:
“Seorang anak Adam (manusia) tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari
pada perut (lambung). Cukuplah bagi anak Adam itu beberapa suap makanan yang
sekedar bisa menegakkan tulang punggungnya. Jika menuntut harus dipenuhi, maka
sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk
napasnya.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah dan Hakim).
Berdasarkan Hadits tersebut, Islam sangat menekankan tentang menjaga pola
makan, takaran makanan untuk kesehatan diri. Sebab, sesuatu yang berlebihan (baik itu
makanan atau yang lainnya) akan berdampak buruk bagi kita.
d. Usus Halus (Intestinum tenue)
Usus halus (intestinum tenue) merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya
sekitar 6-8 m dengan lebar 25 mm. Usus halus sebagai tempat penyerapan sari makanan
dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Di dalam usus halus terjadi
proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Usus halus
terbagi menjadi 3 bagian.
1) Usus dua belas jari (duodenum)
Di dalam duodenum bermuara dua saluran yaitu dari pankreas dan kantong
empedu yang berisi cairan empedu dihasilkan oleh hati dan berguna untuk
mengemulsikan (memecah) lemak menjadi lebih sederhana. Pankreas menghasilkan
getah pankreas (bersifat basa) yang mengandung beberapa jenis enzim seperti amilase
tripsinogen dan lipase.
Tabel 4. Fungsi enzim pada duodenum
No. Enzim Fungsi
1 Amilase Mengubah zat tepung menjadi gula
2 Tripsinogen (tripsin) Mengubah protein menjadi peptida atau
asam amino.
3 Lipase Mengubah trigliserida (lemak dalam
darah) menjadi asam lemak dan gliserol.
2) Usus kosong (jejenum)
Terjadi pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan oleh kelenjar yang
terdapat di dinding usus.
32