Page 31 - Sejarah-Materi Kelas X XI XII yusufstudi.com
P. 31

Sultan Syahrir yang lebih dahulu mengetahui kekalahan Jepang dari sekutu
                    segera menemui Bung Hatta yang baru kembali dari Dalat (Saigo, Vietnam).
                    Sultan   Syahrir   mendesak   agar   kemerdekaaan   Indonesia   segera
                    diproklamasikan. Kemudian Bung Hatta beserta Sutan Syahrir menuju ke rumah
                    Bung  Karno  yang  terletak  di  Jalan   Pegangsaan  Timur   No.   56  Jakarta.  Sutan
                    Syahrir   juga   mendesak   Bung   Karno   dan   Bung   Hatta   agar   segera
                    memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
                       Bung Karno dan Bung Hatta menolak pengumuman proklamasi kemerdekaan
                    Indonesia tanpa  bertemu dan bermusyawarah lebih dahulu dengan  anggota
                    Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) lainnya. Bung Karno dan Bung
                    Hatta   berpendapat   bahwa   kemerdekaan   Indonesia   harus   dicapai   tanpa
                    pertumpahan darah.
                    Pda   tanggal   15   Agustus   1945   di   Pegangsaan   Timur   Jakarta,   para   pemuda
                    mengadakan suatu pertemuan. Pertemuan itu antara lain dihadiri oleh Subadio,
                    Subianti, Margono, Wikana dan Armansyah. Pokok pembicaraan adalah sekitar
                    Proklamasi  Kemerdekaan  Indonesia  secepat   mungkin  diumumkan  ke  seluruh
                    dunia.

                    2. Peristiwa Rengasdengklok
                       Seperti   diketahui   di   atas   bahwa   demam   proklamasi   telah   melanda   para
                    pemuda Indonesia. Pada tanggal 15 Agustus 1945 sekitar pukul 22.30 malam,
                    utusan pemuda yang terdiri dari Wikana dan Darwis menghadap Bung Karno di
                    Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Wikana menyampaikan tuntutan agar
                    Bung Karno mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia esok hari, yaitu
                    pada tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno menolak tuntutan itu karena ia tidak
                    mau meninggalkan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
                    lainnya. Apalagi anggota-anggota PPKI sudah diundang bersidang.
                       Pada tanggal 16 Agustus 1945, Bung Karno dan Bung Hatta dibawa oleh
                    sekelompok pemuda ke Rengas Dengklok yakni sebuah tempat di sebelah timur
                    kota   Jakarta.   Maksud   dan   tujua   para   pemuda   membawa   kedua   pemimpin
                    tersebut adalah agar Bung Karno dan Bung Hatta mengumumkan proklamasi
                    kemerdekaan   Indonesia   secepatnya.   Bung   Karno   dan   Bung   Hatta   adalah
                    pemimpin yang  berwibawa  besar  dan  berpendirian  teguh.  Beliau  tidak  mau
                    dipaksa   oleh   para   pemuda.   Namn   beliau   sangat   memahami   maksud   para
                    pemuda yang dibakar oleh semangat untuk merdeka.
                       Sementara itu, di Jakarta tercapai kesepakatan antara Mr. Ahmad Subardjo
                    dari golongan tua dengan Wikana dan Yusuf Kunto dari golongan muda untuk
                    membawa kembali Bung Karno dan Bung Hatta ke Jakarta. Pada hari Kamis
                    tanggal 16 Agustus 1945 pukul 16.00 sore, Mr.Ahmad Subardjo dengan diantar
                    oleh Yusuf Kuntomenuju Rengasdengklok untuk menjemput kembali Bung Karno
                    dan Bung Hatta. Pada tanggal 16 Agustus 1945 sekitar pukul 21.00 rombongan
                    meninggalkan   Rengasdengklok   kembali   ke   Jakarta.Sekitar   pukul   23.00
                    rombongan tiba di rumah Bung Karno untuk menurunkan Ibu Fatmawati (Isteri
                    Bung Karno), yang ikut dibawa ke Rengasdengklok.
                       Pada malam itu juga, sekitar pukul 02.00 pagi, Bung Karno memimpin rapat
                    PPKI di rumah Laksamana Tadashi Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta.
                    Rapat itu terutama untuk membicarakan persiapan proklamasi kemerdekaan
                    Indonesia.

                    3. Punyusunan Teks Proklamasi
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36