Page 30 - Sejarah-Materi Kelas X XI XII yusufstudi.com
P. 30
K.H. Hasyim Asy’ari. Di daerah-daerah dibentuk Sumuka; (2) Pondok pesantren
sering mendapat kunjungan dan bantuan pemerintah Jepang; (3) Mengizinkan
pembentukan barisan Hizbullah yang mengajarkan latihan dasar seni kemiliteran
bagi pemuda Islam di bawah pimpinan K.H. Zainal Arifin; (4) Mengizinkan berdirinya
Sekolah Tinggi Islam di Jakarta di bawah asuhan K.H. Wahid Hasyim, Kahar Muzakkir
dan Bung Hatta; (4) Diizinkannya ulama dan pemimpin nasionalis membentuk
barisan Pembela Tanah Air (PETA) yang belakangan menjadi cikal-bakal TNI di
zaman kemerdekaan; dan (5) Diizinkannya Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) terus
beroperasi, sekalipun kemudian dibubarkan dan diganti dengan Majelis Syuro
Muslimin Indonesia (Masyumi) yang menyertakan dua ormas besar Islam,
Muhammadiyah dan NU. Lepas dari tujuan semula Jepang memfasilitasi berbagai
aktivitas kaum muslimin ketika itu, nyatanya hal ini membantu perkembangan Islam
dan keadaan umatnya setelah tercapainya kemerdekaan.
Peristiwa Menjelang Proklamasi
1. Hari-Hari Menjelang Proklamasi di Jakarta
Perang pasifik semakin berkobar. Dimana-mana pasukan Jepang mengalami
kekalahan. Untuk persiapan penyerahan kemerdekaan bangsa Indonesia dari
Jepang, maka tanggal 9 Agustus 1945, para pemimpin bangsa Indonesia yaitu Ir.
Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Dr. Rajiman Widyodiningrat berangkat ke kota
Dalat di Vietnam. Maksud keberangkatan itu adalah untuk membicarakan
rencana kemerdekaan bangsa Indonesia dengan pimpinan Jepang Jenderal
Terauchi yang berpusat di kota Dalat. Jenderal Terauchi yang menjadi panglima
tertinggi tentara Jepang di seluruh Asia Tenggara memberitahukan bahwa
pemerintah Jepang di Tokyo telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan
kepada bangsa Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1945 ketiga tokoh pemimpin pergerakan Indonesia
kembali dari Dalat menuju Jakarta. Pada saat itu sebenarnya ada hal-hal penting
yang belum diketahui oleh ketiga tokoh tersebut. Karena memang sengaja tidak
diberitahu oleh Jepang. Hal-hal penting yang dimaksud adalah :
a. Pada tanggal 6 Agustus 1945, jam 08.15 pagi Kota Hiroshima dijatuhi bom
atom oleh Amerika Serikat. Lebih dari 70.000 orang penduduk Kota
Hiroshima menjadi korban.
b. Tanggal 9 Agustus 1945 bom atom yang kedua dijatuhkan oleh Amerika
Serikat di Kota Nagasaki. Akibat ledakan tersebut lebih dari 75.000 orang
penduduk Nagasaki menjadi korban.
Pemimpin Angkatan Perang Jepang, terutama Kaisar Jepang Hiroshito,
berkesimpulan bahwa tentara Jepang tidak mngkin lagi meneruskan
peperangan. Untuk menghindari rakyat Jepang dari kehancuran, maka pada
tanggal 14 Agustus 1945 kaisar memerintahkan untuk menghentikan perang
dan mengakui kekalahan Jepang.
Beriata tentang kekalahan Jepang masih sangat dirahasikan. Semua radio
disegel oleh pemerntah Jepang. Sungguh pun demikian ada juga orang yang
dengan sembunyi-sembunyi mendengar berita tentang kekalahan Jepang
tersebut. Diantaranya adalah Sutan Syahrir.