Page 212 - E-Modul Simbad_Neat
P. 212
lainnya. Akan tetapi, cara ini sebaiknya dihindari, karena jika seorang pemakai lain
dapat melakukan penelusuran pada banyak data, ia akan dengan mudah mengetahui
pola transformasi antarkarakter data yang telah dilakukan, sehingga upaya enkripsi
menjadi sia-sia dalam memberikan proteksi terhadap data. Teknik enkripsi yang
bagus memiliki sejumlah Iriteria berikut ini:
• Pemakai yang memiliki otoritas dapat dengan mudah melakukan penyandian
(enkripsi) dan pemecahan penyandian (dekripsi) data
• Skema enkripsi yang digunakan tidak tergantung pada kerahasiaan
algoritma/program enkripsi dan dekripsinya, tetapi lebih tergantung pada
parameter algoritma/program tersebut yang biasa disebut sebagai kunci enkripsi
(encryption key)
• Sangat sukar bagi orang yang tidak punya otoritas untuk menentukan/ menebak
kunci enkripsi yang digunakan yang pada gilirannya juga tidak
memungkinkannya untuk mengetahui isi data sebenarnya
Pendekatan yang banyak digunakan untuk upaya enkripsi/dekripsi yang
memenuhi kriteria di atas adalah DES (Data Encryption Standard), yang
melakukan baik penukaran/substitusi karakter dan juga pengubahan urutan
karakter-karakter dalam data. Substitusi dan pengubahan urutan karakter tersebut
akan tergantung pada kunci enkripsi yang diberikan/dimiliki oleh seorang pemakai.
Namun, akan timbul masalah jika data yang telah dienkripsi tersebut harus
ditransfer pada pemakai yang lain, karena pemakai yang lain tentu tidak bisa
mengetahui data sebenarnya tanpa mengetahui kunci enkripsi pemakai yang
melakukan pengiriman data. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan dua
buah kunci, yaitu kunci publik (public key) dan kunci pribadi (private key). Setiap
199