Page 105 - Animasi 2D (Final)_Neat
P. 105

1. Flip  atau  kedipan  –  Kualitas  gambar  pada  inbetween  akan  sangat
                                berpengaruh pada animasi saat diputar. Konsistensi inbetween terhadap

                                gambar  kunci/utama  akan  sangat  berpengaruh  terhadap  flip  atau
                                kedipan saat animasi dijalankan.

                            2. Perhatikan batasan !  –  Periksa tata letak karakter apakah kaki karakter
                                sudah  pada  posisi  (tertanam  dengan  baik)  pada  posisi  yang  benar?
                                Apakah  setiap  karakter  harus  digambar  jadi  satu  pada  elemen  latar

                                belakang, atau pada elemen terpisah?
                            3. Volume – Kunci lain untuk kesuksesan inbetween dalam cara menggambar

                                animasi  adalah  menjaga  volume  karakter.  Mungkin  perlu  untuk
                                meregangkan bentuk tetapi jika hanya volume batasan saat mengambil
                                napas  atau  “bernapas”.  Pengecualian  untuk  aturan  ini  adalah ketika
                                animasi  ditujukan  untuk  “men-dramatisir”  gerakan  atau  adegan.

                                Perubahan volume karakter seperti halnya pada animasi kartun, saat perut
                                karakter  yang  membesar  melebihi  normal  saat  mengambil  napas.

                                (Catatan:  Selalu  bekerjasama  dengan  asisten  atau  animator  sebelum
                                dilakukan perubahan pada setiap volume untuk tujuan animasi).
                            4. Tetap terorganisir – Bekerja selalu dalam sistem dan mengetahui status

                                setiap adegan setiap saat. Membuat animasi khususnya inbetweener
                                harus  bisa  meng-imajinasikan  urutan  gerakan  sebelum  diterjemahkan

                                dalam bentuk goresan atau gambar.
                            5. Berkomunikasi  –  Ajukan  pertanyaan  dan  mendengarkan  jawaban.
                                Menanyakan pada asisten atau animator jika ada sesuatu yang spesifik

                                yang  ingin  diwaspadai  ketika  memulai  adegan  baru.  Mintalah  untuk
                                meninjau rekaman animasi kasar.
                            6. Jangan menciptakan sendiri karakter – Gunakan acuan dari asisten dan

                                model  sheet  yang  dibuat  sebelumnya.  Setiap  “tambahan”  atau
                                “pengurangan”  yang  kita  lakukan  sendiri  hanya  akan  menciptakan
                                gangguan dalam animasi.

                            7. Perhatikan keperluan dialog – Kadang-kadang “pada frame” dan kadang-
                                kadang pada bingkai awal/depan. Periksa gambar kunci pada setiap

                                sheet untuk memperoleh gambaran inbetween yang harus dibuat.
                            8. Penggunaan lampu atas dan bawah – Cara menggambar animasi dapat
                                dilakukan  dengan beberapa  teknik.  Pada  pembuatan  animasi  cepat
   100   101   102   103   104   105   106   107   108   109   110