Page 155 - Perempuan Dalam Gerakan Kebangsaan
P. 155
Dra. Triana Wulandari, M.SI., dkk. (eds.)
jauh-jauh dari koordinat kepentingan Jepang yang berada dalam
Jawa Hokokai sekaligus Jawa Hokokai Fujinkai.
Organisasi-organisasi itulah yang masih diakui dan direstui
pemerintah Jepang untuk melakukan beragam kegiatan dalam bidang
masing-masing. Hingga dalam perkembangan putusan Jepang
selanjutnya, organisasi-organisasi itu semua dibaurkan Jepang,
sampai-sampai menjadi satu kesatuan organisasi yang berada dalam
satu garis nasib instruksi.
Organisasi Fujinkai lantas menjadi satu-satunya organisasi
induk yang diperuntukkan bagi pemanfaatan gerakan kaum
perempuan Indonesia. Fujinkai itu pula yang menjadi organisasi
perempuan resmi dan bertahan hingga hancurnya Hirosima dan
Nagasaki akibat dibom atom oleh tentara-tentara sekutu sebagai
bagian dari konsekuensi perang.
Jepang yang sudah mengaku kalah dan menyerah kepada negara-
negara persekutuan lawannya itu tidak sempat membubarkan
Fujinkai. Hingga jam 10 pada hari Jum’at Kliwon tanggal 17 Agustus
1945, Fujinkai masih ada dan akhirnya ditinggalkan para anggotanya
untuk bergabung ke dalam organisasi-organisasi bawah tanah yang
mulai berani bermunculan atau diaktivasi ulang atau justru baru
dirancang pembentukannya. Fujinkai lantas tinggal nama. Lalu bubar
perlahan-lahan; dan berakhir runtuh bersamaan resminya
pembubaran.
F F F F F.. .. . DD DD Dinamika Pinamika Pererempuan Iempuan Indonesiandonesia
i inamika Perempuan Indonesia
inamika Pnamika Pererempuan Iempuan Indonesiandonesia
Sesudah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, organisasi
Fujinkai yang dipimpin oleh Ny. Sunaryo Mangunpuspito
dibubarkan. Dalam maklumat pembubarannya dianjurkan agar di
kabupaten-kabupaten dan kota-kota dibentuk lagi organisasi, yang
untuk sementara diberi nama “persatuan Perempuan Indonesia”
(PERWANI). Barisan Putri tetap melanjutkan tugas dalam
123
123

