Page 18 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 18

Pendahuluan                                                             7

                  dari artikulator manusia. Bahasa itu hidup sebab hanya digunakan
                  oleh mahluk hidup seperti manusia. Manusia sebagai mahluk hidup
                  memiliki  unsur  kejiwaan  yang  berperan  dalam  bekerja  sama
                  dengan  ujaran dan  makna bahasa. Di sisi lain, mesin tidak dapat
                  memediasi  secara  maksimal  hal-hal  tersebut  sebab  mesin  tidak
                  memiliki unsur kejiwaan. Kondisi ini dapat menyebabkan kurangnya
                  kenyataan  eksistensi  dari  item-item  linguistik  serta  makna
                  ujarannya saat berinteraksi dan tentu berimbas pada sikap bahasa,
                  solidaritas dan kesantunan berbicara, tindakan dan cara berbicara,
                  bahkan  perubahan  dan  pergeseran  bahasa.  Cowley  (2018)
                  mengatakan  bahwa  ‘sebagai  bagian  dari  bagaimana  kehidupan
                  dan  bahasa  berkembang,  manusia  berhutang  kewajiban  untuk
                  semua  dunia  yang  hidup:  karenanya,  tindakan  diperlukan
                  sekarang’.  Berhutang  kewajiban  tentang  bagaimana  manusia  dan
                  bahasa berkembang merupakan prinsip etika dimana ‘etika hanya
                  dapat  timbul  dari  berpartisipasi  dalam  kehidupan’  (Cobley,  2016),
                  tentunya kehidupan yang hidup dan nyata.
                        Masyarakat  modern,  secara  khusus  pemelajar  dan  pelajar
                  bahasa  yang  hidup  dalam  masa  kontemporer,  seharusnya
                  memandang  bahasa  sebagai  media  utama  dalam  menggunakan
                  dan  menyikapi  bahasa  agar  bahasa  yang  hidup  dan  nyata  dapat
                  terjaga  secara  terus-menerus.  Di  sisi  lain,  teknologi  modern
                  dianggap  sebagai  media  sekunder  yang  dengannya  kita  dapat
                  secara singkat menyampaikan pesan dan menambah pengetahuan
                  tentang  variasi  bahasa  dan  penggunaannya  di  dalam  masyarakat
                  bahasa.  Dengan  demikian,  kita  dapat  memilah  penggunaaan
                  bahasa  dengan  bijak  pada  saat  berinteraksi  secara  nyata  dalam
                  ruang  dan  waktu  yang  nyata  dan  pada  saat  berinteraksi  dengan
                  menggunakan media teknologi.
                        Hal yang juga tidak kalah pentingnya adalah bahwa kehadiran
                  buku  ini  dapat  memotivasi  para  pemelajar,  pelajar,  dan  peneliti
                  bahasa  dalam  memberikan  sumbangsih  ilmu  pengetahuan  yang
                  dimilikinya dalam dunia literasi secara umum dan dunia pendidikan
                  bahasa  secara  khusus.  Keinginan  yang  besar  dari  tim  penyusun
                  adalah  agar  IPTEKS  dapat  berkembang  melalui  hasil-hasil
                  penelitian  humaniora  dan  penelitian  sosial  lainnya,  khususnya
                  dalam  bidang  pendidikan  bahasa  yang  ditinjau  dari  displin  ilmu
                  Sosiolinguistik.  Perlu  dipahami  dan  diingat  bahwa  dunia  industri
                  dapat mengalami perkembangan dikarenakan oleh perkembangan
                  positif  dari  nuansa  sosial  dan  humaniora.  Disiplin  ilmu  sosial  dan
                  humaniora  adalah  pondasi  bagi  perkembangan  ilmu-ilmu  eksak
                  karena  perkembangan  ilmu-ilmu  eksak  selalu  beriringan  dengan
                  ilmu sosial dan humaniora. Dengan kata lain, fenomena-fenomena
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23