Page 16 - Berbeda tapi Satu Jua – Kumpulan Cerpen Karya Murid SD di Kabupaten Kolaka
P. 16

apalagi dia anak yatim. Dia itu butuh teman.” Suara Budi penuh penekanan.
                      Karena mendengar kegaduhan suara Budi dan Wati, ibu mereka pun menghampiri.
               “Ada apa ini anak-anak, kenapa kalian ribut?” tanya ibu.
                      “Ini, loh,  Bu. Kak Budi selalu membela Ayu tetangga kita.”Wati mendekati Ibu
               dengan wajah memelas.
                      “Wati ini yang keterlaluan, Bu. Dia selalu mengejek Ayu di depan teman-temannya
               di kelas. Mengatakan kalau Ayu itu miskin dan jelek. Itu, kan, tidak baik.” Jelas Budi yang
               membuat Ibu terkejut.
                      “Apa benar apa yang diucapkan kakakmu?” Mata ibu tertuju pada Wati yang berdiri
               di sampingnya.
                      “Aku tidak mengejek, Bu. Aku hanya mengomentari cara berpakaian Ayu yang
               kampungan dan berantakan. Pokoknya jeleklah begitu.” Jawab Wati membela diri.
                      “Dengar Wati, kita tidak boleh mengatakan hal seperti itu tentang teman kita. Apalagi
                                          di depan orang banyak. Itu sama saja dengan mengejek.
                                              Harusnya kamu merasa prihatin padanya, bukan malah
                                                menjatuhkannya begitu. Ibu tidak pernah mengajarkanmu
                                                  menjadi anak tidak sopan. Kau harusnya bersyukur
                                                  karena hidup layak. Coba bandingkan dengan  Ayu,
                                                  lihat kondisinya yang sudah tidak punya Ibu. Kamu
                                                  harusnya membantu dia dan menjadi temannya.” Wati
                                                  menundukkan kepala mendengar nasihat ibunya.
                                                          “Coba kamu seperti dia, pasti kamu
                                                  akan menerima kondisi yang serba
                                                  kekurangan. Dan belum tentu kamu
                                                 bisa juara seperti dia. Ibu dengar, dia
                                                 juara pertama di kelas. Berarti keadaan
                                                  kekurangan itu tidak menghalangi
                                                   seseorang untuk berprestasi”. Kamu
                                                     bisa  ajak Ayu main ke  rumah dan
                                                      belajar bersama.” Usul Ibu.
                                                           “Maaf, Bu. Aku khilaf. Selama
                                                       ini sudah membeda-bedakan
                                                        teman     hanya    dari    luarnya
                                                        saja. Betul kata Ibu. Orang
                                                        yang kekurangan tidak menghalangi prestasi
                                                        seseorang  yang  penting  ada  kemauan  untuk
                                                       belajar.” Jawab Wati dengan penuh penyesalan.
                                                                  “Nah seperti itu yang benar, itu baru
                                                        adikku.” Ungkap Budi.
                                                                  Keesokan harinya, Wati mengajak
                                                           teman-temannya untuk belajar bersama-sama
                                                            dengan Ayu. Semua berjalan harmonis dan
                                                            tak ada lagi penghalang karena perbedaan
                                                            status sosial.
                                                                                  *****



                                                           6
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21