Page 12 - bahan ajar sejarah
P. 12

Faktor pendorong adanya perlawanan tentara PETA di Blitar menurut Poesponegoro &

            Notosusanto (2008:54) adalah sebagai berikut.

                      adanya rasa dendam dan kecewa tentara PETA terhadap kekejaman Jepang. Ketika

            tentara  PETA  diizinkan  pulang  untuk  melihat  sanak  keluarganya,  mereka  melihat  langsung

            penderitaan rakyat baik secara fisik maupun mental. Tentara PETA  menyaksikan bahwa orang-

            orang desa yang lewat di depan asrama harus berhenti dan membungkuk. Apabila ada yang

            lupa tidak melakukan langsung dipukuli. Padahal orang-orang desa memang tidak memahami

            aturan tersebut sehingga tidak melakukannya.
                      Tentara PETA mendapat informasi bahwa Jepang memaksa rakyat untuk meyerahkan

            hasil pertaniannya kepada kumiai (koperasi pengumpulan padi). Hal tersebut mengakibatkan

            terjadinya kelaparan sejak akhir tahun 1944. Rakyat hanya makan nasi jagung dan berpakaian
            goni.

                      Adanya  diskriminasi  perlakuan  dari  tentara  Jepang  terhadap  perwira  PETA.  Para


            perwira PETA harus hormat terlebih dahulu kepada bintara ataupun tamtama Jepang. Padahal

            sudah jelas status perwira lebih tinggi dibanding dengan bintara.
























                                                           PERLAWANAN TENTARA PETA BLITAR
                4
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17