Page 5 - ritter edisi 1
P. 5
Akhirnya beliau memilih untuk melanjutkan dan setelah lulus berencana memilih jurusan yang lain.
Namun di S2 pun beliau mengambil kuliah Teknik Sipil dan lolos, walaupun sempat sedikit meyesal,
hingga akhirnya menjadi dosen di sini. Sejak tingkat ketiga itulah beliau mulai sadar dan memotivasi
diri, salah satunya dengan cara menonton video yang berhubungan dengan Teknik Sipil yang
memunculkan minat beliau di bidang Transport. Setelah di tingkat empat ITB, mulai ada penentuan
kelompok keahlian dan beliau pun memilih Transport hingga S2 dan menjadi dosen Transport di
Teknik Sipil ITERA.
Beliau juga memiliki tokoh inspirasi di bidang Transport, yaitu Bapak Rektor Insitut Teknologi Su-
matera Prof., Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc (Eng)., Ph.D,
“Ada, bapak Ofyar Z Tamin, tapi coba kalian buka semua mayoritas TA dll. bidang transportasi khu-
susnya lalu lintas pasti ada buku Pak Ofyar di daftar pustakanya, jadi Pak Ofyar memang inspirasi
banyak orang untuk Transportasi ”, imbuh beliau saat ditanya tokoh inspirasinya.
Jika dalam pembangunan ITERA, dosen Teknik Sipil merupakan dosen yang paling disibukkan
dengan hal ini. Begitu juga dengan Pak Reza yang berkontribusi di pembangunan jalan lingkar IT-
ERA: lingkar luar dan lingkar dalam serta merencanakan dan mengevaluasi pembangunannya.
Saat ini Pak Reza tengah mengajak mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2014 dan 2015 untuk meneliti
dampak jalan tol terhadap kondisi jalan di ITERA. Dampaknya pasti lebih ramai karena jalan ITERA
merupakan akses satu-satunya dari exit tol menuju Kota Bandar Lampung. Menurut beliau, jalan tol
tersebut merupakan solusi jangka pendek untuk mengatasi kemacetan, tapi dari beberapa
penelitian yang ada, akan menimbulkan kemacetan di titik luar seperti di jalan-jalan akses
penyambung dan persimpangan.
“Istilahnya itu ada gula ada semut, juga berlaku di transport,” imbuh Pak Reza.
Ternyata Pak Reza bukanlah berasal dari lingkungan Teknik Sipil
Bakat anak diturunkan dari orang tua, namun tampaknya hal itu tidak berlaku. Sebab ternyata Pak
Reza bukan berasal dari keluarga yang mengambil jurusan Teknik. Seperti yang diungkapkan beliau,
“Enggak, Bapak saya itu bekerja di bidang Farmasi, Ibu saya Guru,”