Page 23 - KURIKULUM DIVERSIFIKASI FLIP
P. 23
Melalui sistem e-learning diharapkan dapat meningkatkan interaksi
belajar-mengajar antara siswa dengan guru, selain itu e-learning juga
memungkinkan terjadinya interaksi belajar-mengajar yang terbebas oleh ruang
dan waktu. Hal tersebut sangat mendukung implementasi kurikulum diversifikasi
dalam pembelajaran khususnya pada daerah kepulauan yang berpeluang besar
untuk tidak dilaksanakannya pembelajaran tatap muka, berdasarkan aspek
lingkungan dan situasi sekolah.
Kehadiran e-learning dalam implementasi kurikulum diversifikasi, bukan
mengganti metode pembelajaran konvensional, tetapi memperkuat pembelajaran
konvensional dengan menawarkan ragam layanan berbasis elektornik yang
dapat memfasilitasi siswa dan guru dalam proses kegiatan pembelajaran di
kelas. Namun disisi lain e-learning dapat menjadi alternatif pilihan apabila
memang secara situasi dan kondisi tidak memungkinkan untuk dilaksanakan
pembelajaran tatap muka.
E-leraning sebagai penerapan teknologi elektronik untuk menciptakan
pengalaman belajar (pembelajaran), tidak dapat dipandang sebagai sesuatu
yang diskrit. Tapi, dalam prakteknya, e-leraning merupakan suatu kontinum.
Rashty seperti dikutip Noirid (2007), mengklasifikasikan kontinum e-leraning
kedalam tiga kategori seperti digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3.1. Kategori kontinum e-learning
Gambar di atas menjelaskan ada tiga kategori e-leraning. Ketiga kategori
tersbeut merupakan suatu kontinum, yaitu:
1. Adjunct; yaitu pembelajaran tatap muka (tradisional) yang ditunjang dengan
sistem penyampaian secara daring sebagai pengayaan. Keberadaan sistem
penyampaian secara daring merupakan suatu tambahan. Contoh untuk
menunjang pembelajaran di kelas, seorang guru/dosen menugaskan
26