Page 81 - KURIKULUM DIVERSIFIKASI FLIP
P. 81
2) Penggaraman basah (wet salting)
Pada metode penggaraman basah garam yang digunakan dalam bentuk
larutan (30 - 35% artinya 1 liter air terdapat 30 – 35 gram garam). Ikan yang akan
digarami dimasukkan ke dalam wadah yang telah diisi larutan garam pekat.
Bagian atas wadah ditutup dan diberi pemberat agar semua ikan terendam. Lama
perendaman tergantung ketebalan dan derajat keasinan yang diinginkan. Larutan
garam akan menghisap cairan dan ion-ion garam masuk ke dalam tubuh ikan.
˚Dalam proses osmosa, kepekatan larutan garam akan semakin berkurang
karena adanya kandungan air yang keluar dari tubuh ikan, sementara itu molekul
garam masuk kedalam tubuh ikan. Proses osmosa akan berhenti apabila
kepekatan larutan diluar dan didalam tubuh ikan sudah seimbang.
Proses penggaraman yang digunakan pada metode wet salting sesuai
dengan tingkat keasinan yang diperlukan. Ikan disusun rapi dalam wadah yang
telah disediakan.Kemudian larutan garam dimasukkan sampai semua ikan
terendam.Tutup wadah dan gunakan pemberat. Bila konsentrasi cairan di dalam
dan luar tubuh ikan sudah sama maka proses penggaraman dianggap selesai.
Ikan diangkat dari wadah penggaraman, dicuci, dan ditiriskan. Untuk lebih
jelasnya, bisa dilihat video penggaraman kering (dry salting) sepeti berikut ini:
3) Penggaraman kering tanpa kedap air (kench salting)
Metode penggaraman ini hampir sama dengan penggaraman dry salting
yaitu menggunakan garam kristal, tetapi tidak menggunakan wadah
penyimpanan. Proses penggaraman dilakukan langsung di atas dek kapal/lantai
atau dapat juga dilakukan di dalam wadah berupa keranjang yang tanpa kedap
air, dimana ikan dicampur dengan kristal garam. Kelemahan metode ini adalah
86