Page 7 - flipbook fluida statis-dikonversi
P. 7
oleh atmosfir yang selalu menekan seluruh bagian tubuh kita seperti ketika kita berada di dalam
air. Seperti pada air laut, permukaan bumi bisa kita ibaratkan dengan “dasar laut” atmosfir. Jika
benar atmosfir juga menekan seluruh bagian tubuh kita setiap saat, mengapa kita tidak
merasakannya, sebagaimana jika kita berada di dasar laut ? jawabannya adalah karena sel-sel
tubuh kita mempertahankan tekanan dalam yang besarnya hampir sama dengan tekanan luar.
Hal ini yang membuat kita tidak merasakan efek perbedaan tekanan tersebut.
Tekanan atmosfir bumi juga berubah terhadap kedalaman (atau ketinggian). Tetapi tekanan
atmosfir bumi agak berbeda dengan zat cair. Perubahan massa jenis zat cair sangat kecil untuk
perbedaan kedalaman yang tidak sangat besar, sehingga massa jenis zat cair dianggap sama.
Hal ini berbeda dengan massa jenis atmosfir bumi. Massa jenis atmosfir bumi bervariasi cukup
besar terhadap ketinggian. Massa jenis udara di setiap ketinggian berbeda-beda sehingga kita
tidak bisa menghitung tekanan atmosfir menggunakan persamaan yang telah diturunkan di atas.
Selain itu tidak ada batas atmosfir yang jelas dari mana h dapat dukur. Tekanan atmosfir juga
bervariasi terhadap cuaca.
F. Pengukuran Tekanan
Paman Evangelista Torricelli (1608-1647), murid eyang Galileo, membuat suatu metode
alias cara untuk mengukur tekanan atmosfir pada tahun 1643 menggunakan barometer air
raksa hasil karyanya. Barometer tersebut berupa tabung kaca yang panjang, di mana dalam
tabung tersebut diisi air raksa. Nah, tabung kaca yang berisi air raksa tersebut dibalik dalam
sebuah piring yang juga telah diisi air raksa (lihat gambar di bawah ya)
7