Page 101 - KFR SEMESTER 2 2018
P. 101

Kemandirian Fiskal yang masih rendah juga tercermin dari rasio PAD terhadap

                         total  pendapatan.  Seperti  yang  telah  dibahas  pada  Bab  III,  Tabel  III.7
                         Menunjukkan  bahwa  rasio  PAD  terhadap  total  Pendapatan  Pemda  lingkup

                         Bengkulu berkisar antara 3 s.d 7 Persen, kecuali untuk Provinsi Bengkulu yang
                         mencapai  31,66  Persen  dan  Kota  Bengkulu  yang  mencapai  15,63  persen.
                         Rendahnya PAD tersebut menandakan bahwa ketergantungan kebutuhan biaya

                         pembangunan untuk percepatan pembangunan di Provinsi Bengkulu pada dana
                         pusat/fiskal pusat masih sangat besar.

                         Untuk  percepatan  pembangunan  di  Provinsi  Bengkulu  diperlukan  evaluasi
                  kembali atas pemanfaatan dan penggunaan APBD melalui reformasi perencanaan dan
                  penganggaran  yang  lebih  transparan,  akuntabel  dan  berorientasi  pada  upaya

                  peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan publik antara lain dengan :
                  a.  Mengefisienkan belanja operasional yang dapat dimanfaatkan untuk belanja modal
                      yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

                  b.  Memanfaatkan      dana    desa   untuk    pemerataan     pembangunan      dengan
                      penggunaannya harus mempunyai efek multiplier kepada masyarakat desa dengan
                      memanfaatkan potensi desa yang ada, misalnya dengan memanfaatkan BUMDes.

                  c.  Melakukan perencanaan yang lebih baik lagi agar dana transfer yang mandatory
                      misalkan DAK Fisik dapat dilaksanakan dengan baik.

                  4.  Rendahnya kualitas Belanja Daerah

                                             Investasi   pemerintah    yang    umumnya      merupakan
                    Belanja daerah pada
                    2018 belum  ideal   pembangunan  dan  pemeliharaan  prasarana  publik  yang  bersifat
                    untuk memacu      non  excludable  atau  non  rivalry  memiliki  peran  yang  tidak
                    pertumbuhan ekonomi
                    dimana rasio belanja   tergantikan dibandingkan dengan peran swasta. Peran pemerintah
                    modal hanya 11 s.d.
                    23 persen dan belanja   semakin penting di daerah-daerah relatif tertinggal, di mana tingkat
                    pegawai 35 s.d. 56   investasi swasta masih rendah. Pada daerah-daerah ini investasi
                    persen
                                      pemerintah  diharapkan  dapat  meningkatkan  daya  tarik  daerah
                  melalui pembangunan infrastruktur wilayah seperti jalan, listrik, irigasi, dan prasarana

                  transportasi  lainnya,  serta  peningkatan  sumberdaya  manusia  (SDM).  Tanpa  itu,  sulit
                  diharapkan dunia usaha daerah dapat berkembang.

                         Komitmen  pemerintah  daerah  dalam  memprioritaskan  investasi  publik  dapat

                  ditunjukkan  melalui  rasio  belanja  modal  pemerintah  daerah  terhadap  total  belanja
                  pemerintah kabupaten dan provinsi di Bengkulu. Dari sebelas pemerintah daerah seperti
                  yang  terdapat  dalam  tabel  III.7,  rasio  belanja  modal  di  Bengkulu  pada  tahun  2018

                  berkisar antara 11 sampai dengan 23 persen, dan rasio belanja pegawai berkisar antara




                   76     KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN
                          PROVINSI BENGKULU
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106