Page 23 - KFR SEMESTER 2 2018
P. 23

Dalam struktur PDRB Provinsi Bengkulu 2018, Nilai riil ekspor
                   Komponen ekspor
                   dan impor LN    barang dan Jasa mencapai Rp24,19 triliun, meningkat 9,61 persen bila
                   mengalami       dibanding ekspor tahun lalu yang tercatat sebesar Rp22,07  triliun.
                   kontraksi masing-
                   masing sebesar   Nilai  Ekspor  barang  di  Provinsi  Bengkulu  tahun  2018  terutama
                   1,54 persen dan
                   2,25 persen     didukung  oleh  3  (tiga)  komoditas  utama  yaitu  :  Batubara  (54,28
                                   persen), Karet (25,91 persen) dan CPO (17,17 persen).  Tiga besar

                  negara tujuan utama ekspor komoditas yaitu Belanda (17,32 persen); diikuti Tiongkok
                  (12,62 persen); dan Philipina (11,39 persen).  Selain komoditas ekspor utama diatas

                  terdapat ekspor cangkang sawit Provinsi Bengkulu bernilai sebesar 1,41 persen dengan
                  tujuan ekspor Vietnam. Arang cangkang sawit merupakan produk turunan dari kelapa
                  sawit  yang  memiliki  banyak  manfaat.    Selain  sebagai  pengganti  batu  bara,  arang

                  cangkang sawit juga bisa diproduksi menjadi karbon aktif (activated carbon). Namun
                  hanya sedikit perusahaan yang sanggup mengekspor cangkang kelapa sawit, akibat
                  terlalu  tingginya  pajak  yang  dibebankan  oleh  pemerintah  sehingga  komoditi  itu  sulit

                  mendapatkan  pembeli.  Usulan  kepada  pemerintah  tengah  digulirkan  untuk  merevisi
                  besaran pajak untuk cangkang yang selama ini mekanisme perhitungannya berpatokan
                  pada harga CPO sedangkan cangkang berupa limbah yang harganya tidak berubah

                  dipasaran dinilai memberatkan eksportir padahal ketersediaannya sebagai limbah dari
                                                        2
                  produk kelapa sawit sangat berlimpah.
                        Sementara  itu  nilai  riil  impor  LN  di  tahun  2018  sebesar    Rp29,47  triliun,  juga

                  meningkat dibanding tahun 2017 yang tercatat sebesar Rp28,80 triliun. Impor barang
                  selama  tahun  2018  tercatat  sebesar  US$  98,74  juta.  Tiga  negara  utama  asal  impor

                  adalah Tiongkok (93,27 persen); Malaysia (3,66 persen); dan Singapura (2,90 persen).
                  Menurut  komoditas,  impor  berupa  aspal  didatangkan  dari  Singapura  dan  Malaysia
                  sedangkan  impor  mesin  banyak  didatangkan  dari  Tiongkok.  Peningkatan  nilai  impor

                  pada  tahun  2018  ini  disebabkan  oleh  adanya  pembangunan  proyek  PLTU  di  Kota
                  Bengkulu.

                  ii) Neraca Perdagangan

                        Neraca  perdagangan  Provinsi  Bengkulu  selama  tahun  2018  tercatat  sebesar
                  surplus sebesar US$ 173,15 juta. Bila dibandingkan dengan neraca perdagangan 2017
                  sebesar US$ 263,32 juta maka terdapat penurunan sebesar 34,24 persen.




                   2 (http://www.netralnews.com/news/ekonomi/read/137960/akibat-pajak-tinggi-eksportir-cangkang-sawit-berguguran)
                     diakses tanggal 11 Februari 2019).





                    6     KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN
                          PROVINSI BENGKULU
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28