Page 15 - Modul Mengelola Induk Ikan1
P. 15

dimana pada kolam tersebut selalu terjadi aliran air yang debitnya cukup besar (50 liter/detik)

                  dan  kolam  air  tenang  (stagnant  water)  dengan  sumber  air  yang  digunakan  untuk  kegiatan
                  budidaya  adalah  sungai,  saluran  irigasi,  mata  air,  hujan  dan  lain-lain  tetapi  aliran  air  yang

                  masuk kedalam kolam tersebut sedikit hanya berfungsi menggantikan air yang keluar karena

                  pengendapan dan debit airnya sangat kecil (0,5 – 5 liter/detik).

                         Jenis wadah lainnya yang dapat dipergunakan untuk memelihara induk ikan air payau

                  dan laut adalah bak beton, bak fiber (Gambar 4 dan 5).





















                                                     Gambar 4. Bak Beton

















                                                     Gambar 5. Bak Fiber


                         Wadah  pemeliharaan  induk  biasanya  berupa  kolam  tanah  atau  kolam  dengan  bahan

                  dari semen ( bak semen).  Kolam induk minimal terdiri dari 2 buah, yaitu kolam induk untuk
                  ikan  betina  dan  kolam  untuk  induk  ikan  jantan. Hal  ini  untuk  mengantisipasi  terjadinya

                  pemijahan liar yang tidak sesuai dengan target produksi. Sebagai contoh pada pembenihan
                  ikan bandeng,  untuk  kegiatan  pembenihan  dengan  skala  produksi,  apabila  kita  mempunyai

                                                                                                 2
                  induk  sebanyak 30 pasang, maka kolam yang disediakan minimal berukuran 6 m sebanyak 2
                  Modul Mengelola Induk Ikan                                                                8
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20