Page 60 - Modul Mengelola Induk Ikan1
P. 60
sebagai tingkat pemberian pakan (feeding rate) per hari yang ditentukan berdasarkan
persentase dari bobot ikan. Tingkat pemberian pakan ditentukan oleh ukuran ikan. Semakin
besar ukuran ikan maka feeding rate-nya semakin kecil, tetapi jumlah pakan perharinya
semakin besar. Secara berkala, jumlah pakan harian ikan disesuaikan (adjusment) dengan
pertambahan bobot ikan dan perubahan populasi. Informasi bobot rata-rata dan populasi ikan
diperoleh dari kegiatan pemantauan ikan dengan cara sampling. Untuk menghitung
kebutuhan pakan harian ikan dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
JUMLAH PAKAN HARIAN (kg) = FR x BM
FR = feeding rate (%)
BM = bobot biomasa (kg)
Contoh : FR = 3%, BM = 30 kg, pakan yang diberikan perhari adalah 3% x 30 kg = 0,9 kg
per hari.
Feeding rate atau biasa juga disebut dengan dosis pakan harus tepat. Artinya tidak
boleh kekurangan, dan juga tidak boleh berlebihan. Kekurangan pakan bisa menyebabkan
induk-induk menjadi kurus, dan perkembangan gonadnya terganggu. Karena zat makan, atau
pakan yang masuk ke dalam tubuhnya akan lebih dahulu digunakan sebagai energi,
memperbaiki sel-sel yang rusak, dan pertumbuhan. Selanjutnya digunakan untuk
perkembangangonad.
Jumlah bobot makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan atau penambahan bobot
badan itu disebut nilai ubah makanan atau konversi makanan. Suatu ukuran yang menyatakan
rasio jumlah pakan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg daging ikan adalah feed
conversion ratio (FCR). Apabila untuk menambah bobot 1 kg daging ikan dibutuhkan 6 kg
pakan, berarti faktor konversi pakannya adalah 6. Tergantung dari jenis pakannya, faktor
konversi pakan pada ikan berkisar antara 1,5 – 8. Secara umum, suatu jenis pakan dikatakan
cukup efisien jika faktor konversinya sekitar 1,7. Faktor konversi bahan pakan nabati lebih
besar daripada pakan hewani. Demikian pula makanan basah, mempunyai faktor konversi
yang lebih tinggi dibandingkan dengan makanan kering.
FCR sering kali dijadikan indikator kinerja teknis dalam mengevaluasi suatu usaha
budidaya ikan. Faktor yang digunakan dalam perhitungan FCR bukan penambahan berat
Modul Mengelola Induk Ikan 62