Page 61 - Modul Mengelola Induk Ikan1
P. 61

daging ikannya, melainkan bobot panennya yang merupakan bobot hidup atau bobot basah

               ikan pada waktu panen. FCR dapat dirumuskan sebagai berikut :



                                                              JUMLAH PAKAN (KG)

                    FEED CONVERSION RATIO (FCR) =  _________________________________
                                                        JUMLAH IKAN YANG DIPANEN (KG)




               Misalnya, sebuah kolam dapat dipanen ikan sebanyak 1250 kg. Untuk ikan sebanyak itu telah
               digunakan pakan sebanyak 2000 kg selama masa pemeliharaan maka nilai FCR dari pakan

               yang diberikan adalah 2000 kg / 1250 kg = 1,6.
                       Pengaruh pakan yang diberikan sangat mempengaruhi kualitas telur dan larva yang

               dihasilkan. Kandungan asam lemak dalam pakan mempengaruhi tingkat kematangan gonad
               dan kualitas telur dari induk, khususnya asam lemak n-3 dan n-6 (Collins, 2005). Selanjutnya

               dikatakan  bahwa  kedua  asam  lemak  ini  bersifat  essensial  karena  struktur  kimia  dari

               keduanya,  maka n-3  dan  n-6  dapat  digunakan  untuk  membentuk  hormon,  diantaranya
               prostaglandins.  Hormon  ini  membantu  dalam  proses  regulasi  aspek-aspek  tertentu  dari

               metabolisme, seperti kekentalan (viskositas) darah, proses penyebab terjadinya peradangan,
               kolesterol darah dan keseimbangan kandungan air dalam tubuh.

                       Pada  induk  betina,  kekurangan  pakan  menyebabkan  kualitas  telur  menjadi  rendah.
               Keadaan ini berdampak negatif pada proses pembuahan, dimana tingkat pembuahan menjadi

               rendah, telur tak mampu menangkap satupun sel dari sperma. Yang akhirnya menyebabkan

               daya  tetas  telur  menjadi  rendah,  meski  kualitas  sperma  baik.  Daya  tetas  telur  ikan  yang
               berkualitas baik dapat mencapai 80 – 90 persen. Sementara daya tetas telur yang berkualitas

               kurang baik, paling tinggi mencapai 50 persen. Bahkan terkadang tidak menetas. Pada induk

               jantan, kekurangan pakan menyebabkan kualitas sperma menjadi rendah. Seperti pada telur,
               keadaan ini juga berdampak negatif pada proses pembuahan, dimana tingkat pembuahannya

               menjadi  rendah,  karena  sperma  tak  mampu  menembus  dinding,  dan  selaput  selaput  pada
               telur.  Pembuahan  yang  kurang  sempurna  menyebabkan  daya  tetas  telur  menjadi  rendah,

               meski kualitas telur baik.
                       Kelebihan  pakan  tidak  berdampak  negatif  langsung  pada  perkembangan  gonad,

               karena zat makanan untuk perkembangan gonad masih banyak tersisa setelah digunakan oleh

               tubuh sebagai energi, mengganti sel-sel yang rusak, dan juga pertumbuhan. Dalam keadaan
               ini, induk tetap gemuk, dan telur tetap berkualitas baik. Kelebihan hanya akan berdampak
               Modul Mengelola Induk Ikan                                                              63
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66